Dia berharap, dengan inovasi baru ini bisa efektif dan hasil akhirnya akan memuaskan. Sampah yang hanyut dari sungai dapat terjaring di Trash Trap, dan laut pun tidak lagi tercemar.
“Kami akan lihat seperti apa dia bekerja, namun dari yang sudah diimplementasikan teman-teman di Jawa saya harap bisa dialami di Ambon juga dengan metode yang sama. Namun, tetap harus edukasi ke masyarakat tentang kebiasaan membuang sampah karena kalau tidak, akan tetap jadi masalah,” pungkasnya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Adapun seorang warga Desa Galala mengatakan, sudah berulang kali upaya pembersihan di pesisir Pantai Galala ini. Banyak sampah kiriman, terutama lokasinya yang berdekatan dengan sungai.
Dia berharap, inovasi yang digerakan bersama melalui EVP PLN UIW MMU dan MCC ini memberikan dampak signifikan terhadap persoalan yang dihadapi warga setempat.
“JMP Ini kan icon Kota Ambon, sayang kalau kotor terus. Kalau nanti dipasang jaring-jaring semoga bisa bersih di pesisir pantai,” ucap warga Negeri Galala, Yuli Suri Latu
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Adapun sampah yang telah dikumpulkan oleh seluruh relawan ditimbang dan dihitung total pengumpulannya.
Tercatat sebanyak 8,25 ton sampah terkumpul dalam waktu 2 jam dengan melibatkan sekitar 271 relawan dari pihak internal PLN maupun eksternal.[mga]