Sejumlah rangkaian aksi dilakukan bersama di pesisir Pantai Galala, di antaranya; langkah mitigasi, diyakini sebagai salah satu solusi pengelolaan dan pencegahan sampah hanyut ke laut, hingga dapat meminimalisir pencemaran laut.
“Kali ini, program EVP difokuskan pada pembersihan sampah plastik yang masih berserakan dan mencemari daerah pantai. Sampah yang nantinya sama-sama kita bersihkan juga terdapat kegiatan lanjutan sebagai langkah mitigasi yang harus dilaksanakan, seperti pemasangan pampele sampah, pemasangan trash trap di sepanjang pantai Galala, dan nantinya dilengkapi juga dengan pemasangan jaring pelindung mangrove yang berlokasi di Desa Poka,” terang Nyoman.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Sementara itu, hal yang menarik dan menjadi fokus dalam aksi ini adalah penggunaan tumbler air minum pribadi yang dibawa oleh masing-masing relawan, dikarenakan tidak disediakannya air minum kemasan gelas maupun botol plastik di lokasi pembersihan.
Selanjutnya, Ketua Komunitas MCC, Teria Salhuteru menuturkan, kondisi pesisir pantai Teluk Ambon, terutama Pantai Galala memang selalu dipenuhi sampah dengan berbagai jenis.
Mulai dari sampah plastik, botol bekas, kain, dan berbagai sampah rumah tangga lainnya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Pemandangan tersebut diperparah ketika musim penghujan.
Untuk itu, Gerakan Melawan Sampah Plastik bersama EVP PLN ini merupakan langkah konkret sebagai solusi dan upaya edukatif agar mengurangi pencemaran lingkungan dan laut di sekitaran Teluk Ambon.
“Kami bersama – sama mengundang banyak orang untuk melakukan aksi bersih, dan ke depannya akan membuat solusi baru, namanya trash trap dan pampele sampah dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan. Bukan hanya angkat sampah tapi ada teknologi baru yang bisa diterapkan di sungai dan daerah pesisir untuk menangkap sampah,” tuturnya.