WahanaNews - Malut | PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) terus menggulirkan rangkaian kegiatan Employee Volunteer Program (EVP).
Program tematik untuk memberikan ruang gerak pegawai dalam melaksanakan aksi sosial dan lingkungan agar dapat membangun dan meningkatkan jiwa sosial maupun kepedulian terhadap sesama, kali ini dikemas dalam "Gerakan Melawan Sampah Plastik".
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula mengatakan, Gerakan Melawan Sampah Plastik di Pantai Galala, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon ini melibatkan banyak pihak, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Pemerintah Desa Galala, TNI/POLRI, serta beberapa kelompok masyarakat maupun komunitas peduli lingkungan yang salah satunya adalah Moluccas Coastal Care (MCC).
“Kali ini, program EVP difokuskan pada pembersihan sampah plastik yang masih berserakan dan mencemari daerah pantai. Persoalan sampah plastik di Kota Ambon hingga saat ini yang masih menjadi highlight permasalahan lingkungan, seakan memberikan jawaban mutlak bahwa kegiatan ini patut untuk dilaksanakan,” ucap Awat, dikutip Sabtu (10/6/2023).
Sejalan dengan itu, Senior Manager Pembangkitan PLN UIW MMU, Nyoman Satriyadi Rai mengatakan, persoalan sampah di Kota Ambon selalu menjadi persoalan yang harus dilaksanakan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Menggerakkan anak muda melalui perkumpulan atau komunitas, kata dia, adalah salah satu cara efektif mengedukasi betapa pentingknya aksi menjaga dan melindungi lingkungan.
MCC sendiri dengan sepak terjangnya mampu menggerakkan anak muda, patut untuk dicontohi.
"Adapun Gerakan Melawan Sampah Plastik ini diharapkan dapat berjalan secara konsisten dan kontinyu sehingga tujuan dan manfaat EVP dapat terealisasi," sambung Nyoman.
Sejumlah rangkaian aksi dilakukan bersama di pesisir Pantai Galala, di antaranya; langkah mitigasi, diyakini sebagai salah satu solusi pengelolaan dan pencegahan sampah hanyut ke laut, hingga dapat meminimalisir pencemaran laut.
“Kali ini, program EVP difokuskan pada pembersihan sampah plastik yang masih berserakan dan mencemari daerah pantai. Sampah yang nantinya sama-sama kita bersihkan juga terdapat kegiatan lanjutan sebagai langkah mitigasi yang harus dilaksanakan, seperti pemasangan pampele sampah, pemasangan trash trap di sepanjang pantai Galala, dan nantinya dilengkapi juga dengan pemasangan jaring pelindung mangrove yang berlokasi di Desa Poka,” terang Nyoman.
Sementara itu, hal yang menarik dan menjadi fokus dalam aksi ini adalah penggunaan tumbler air minum pribadi yang dibawa oleh masing-masing relawan, dikarenakan tidak disediakannya air minum kemasan gelas maupun botol plastik di lokasi pembersihan.
Selanjutnya, Ketua Komunitas MCC, Teria Salhuteru menuturkan, kondisi pesisir pantai Teluk Ambon, terutama Pantai Galala memang selalu dipenuhi sampah dengan berbagai jenis.
Mulai dari sampah plastik, botol bekas, kain, dan berbagai sampah rumah tangga lainnya.
Pemandangan tersebut diperparah ketika musim penghujan.
Untuk itu, Gerakan Melawan Sampah Plastik bersama EVP PLN ini merupakan langkah konkret sebagai solusi dan upaya edukatif agar mengurangi pencemaran lingkungan dan laut di sekitaran Teluk Ambon.
“Kami bersama – sama mengundang banyak orang untuk melakukan aksi bersih, dan ke depannya akan membuat solusi baru, namanya trash trap dan pampele sampah dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan. Bukan hanya angkat sampah tapi ada teknologi baru yang bisa diterapkan di sungai dan daerah pesisir untuk menangkap sampah,” tuturnya.
Dia berharap, dengan inovasi baru ini bisa efektif dan hasil akhirnya akan memuaskan. Sampah yang hanyut dari sungai dapat terjaring di Trash Trap, dan laut pun tidak lagi tercemar.
“Kami akan lihat seperti apa dia bekerja, namun dari yang sudah diimplementasikan teman-teman di Jawa saya harap bisa dialami di Ambon juga dengan metode yang sama. Namun, tetap harus edukasi ke masyarakat tentang kebiasaan membuang sampah karena kalau tidak, akan tetap jadi masalah,” pungkasnya.
Adapun seorang warga Desa Galala mengatakan, sudah berulang kali upaya pembersihan di pesisir Pantai Galala ini. Banyak sampah kiriman, terutama lokasinya yang berdekatan dengan sungai.
Dia berharap, inovasi yang digerakan bersama melalui EVP PLN UIW MMU dan MCC ini memberikan dampak signifikan terhadap persoalan yang dihadapi warga setempat.
“JMP Ini kan icon Kota Ambon, sayang kalau kotor terus. Kalau nanti dipasang jaring-jaring semoga bisa bersih di pesisir pantai,” ucap warga Negeri Galala, Yuli Suri Latu
Adapun sampah yang telah dikumpulkan oleh seluruh relawan ditimbang dan dihitung total pengumpulannya.
Tercatat sebanyak 8,25 ton sampah terkumpul dalam waktu 2 jam dengan melibatkan sekitar 271 relawan dari pihak internal PLN maupun eksternal.[mga]