Untuk target produksi bijih nikel Antam di tahun 2022 sebesar 12,10 juta wmt, tumbuh 10% dari realisasi 2021 yang sebesar 11,01 juta wmt.
Dus, IBC pun menggadang strategi jitu dengan menggandeng CATL dan LG Energy Solution membangun industri baterai EV terintegrasi di tanah air. Keduanya adalah produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
CATL misalnya, merujuk publikasi Wired pada 28 Juni 2022, menyebut CATL memasok 30% dari kebutuhan baterai EV dunia. Tesla, Kia dan BMW merupakan contoh beberapa pabrikan mobil listrik yang menggunakan baterai bikinan perusahaan yang didirikan Zeng Yuqun alias Robin Zeng itu.
Gabungan produksi CATL dan LG Energy Solution, kata Direktur Utama IBC Toto Nugroho, sudah mendekati 300 gigawatt hours (GWh), atau hampir setengah dari produksi baterai EV dunia.
Nah, pada April 2022, komitmen dari LG dan CATL berhasil diperoleh. Toto menyampaikan, LG berkomitmen untuk membenamkan investasi senilai US$ 9,8 miliar dan CATL sebesar US$ 5,97 miliar.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
"Ini kerja sama end to end, mulai dari mining, refining, hingga menjadi produk baterai, termasuk baterry recycling," ujar Toto kepada KONTAN (25/7).
Skemanya, tahun ini dibikin joint venture (JV) di pertambangan, bekerjasama dengan Antam (ANTM). Di sisi upstream ini, pihak Indonesia akan menjadi pemegang saham mayoritas. Lokasi tambangnya, kata Toto, di Halmahera Timur, Maluku Utara.[gab]