WahanaNews-Malut | Holding BUMN pertambangan Indonesia yakni MIND ID membeberkan bahwa fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Halmahera Timur, Maluku Utara baru akan beroperasi pada awal 2023 mendatang.
Hal itu didapatkan setelah Antam mendapatkan kepastian suplai listrik dari PT PLN (Persero).
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menjelaskan bahwa baru beroperasinya pabrik feronikel Haltim di tahun depan dikarenakan oleh suatu hal, salah satunya karena manajemen yang sekarang ternyata baru menyepakati Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT PLN pada April 2022 lalu.
"Di bulan April tahun ini tim manajemen Antam sudah menyepakati PJBL dengan PLN. PLN menjanjikan akan onstream (menyalurkan listrik) di awal tahun depan. Jadi, bolanya bukan lagi di Antam, tetapi sudah di PLN untuk penyediaan listrik di pabrik feronikel Haltim," ujar Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (12/9/2022).
Adapun mundurnya jadwal operasional pabrik smelter selama tiga tahun itu, menurut Hendi, hal tersebut tentunya cukup merugikan bagi Antam. Meski demikian, ia tak merinci seberapa besar kerugian yang diderita Antam.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Sementara itu, Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Nico Kanter menjelaskan, dengan adanya keterlambatan proyek, sudah pasti hal itu telah berdampak pada bengkaknya biaya investasi.
Menurut Nico, direksi sebelumnya sempat menjanjikan PJBTL dengan PT PLN dapat diteken pada Desember tahun lalu. Dengan begitu, suplai listrik untuk smelter dapat dimulai pada September 2022.
Namun faktanya, PJBTL dengan PLN belum juga ditandatangani, sehingga yang awalnya dicanangkan di bulan Desember (2021), akhirnya molor di bulan April tahun ini.