WahanaNews - Malut | PT PLN (Persero) menargetkan sebanyak 200 pegawai akan dikirim untuk belajar ke luar negeri di tahun ini.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, hal itu dilakukan untuk memperkuat skill SDM PLN, dalam menghadapi perubahan teknologi, model bisnis, ekosistem ketenagalistrikan, dan transisi energi.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Dengan perubahan dinamika bisnis energi global, PLN membutuhkan SDM yang punya skill atau kemampuan yang mumpuni dalam bisnis dan teknologi kelistrikan terbaru," kata Darmawan melalui keterangan persnya, dikutip Rabu (12/7/2023).
Dia mengungkapkan, PLN memberi kesempatan bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikan atau belajar ke luar negeri melalui program Pegawai Tugas Belajar (PTB).
Hal ini, menurutnya, sangat penting jika melihat tantangan ke depan yang akan semakin besar seiring transisi energi dan masuknya energi baru terbarukan (EBT) ke dalam sistem PLN.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Kita membutuhkan skill-skill baru untuk bisa melakukan transisi energi. Selama tiga tahun terakhir PLN telah melakukan transformasi perusahaan dan berhasil mendigitalisasi seluruh proses bisnis dan mengakomodasi listrik EBT. Program tugas belajar ini adalah bagian dari proses besar itu," ungkap Darmawan.
Dia memaparkan, PLN mendukung perkembangan pegawai dengan memberikan pendampingan studi setiap tahun. Pada 2022 lalu ada 117 pegawai telah melanjutkan studi magister maupun doktoral, sedangkan pada tahun ini ditargetkan ada 200 pegawai.
"Untuk membangun PLN menjadi perusahaan yang kokoh dan agile, kita membutuhkan SDM terbaik di setiap bidang. PTB ini adalah program berkelanjutan, targetnya 15 persen pegawai PLN berpendidikan Master dan PhD," kata Darmawan.