Yakni ketika Jenderal Moeldoko digantikan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Sama-sama dari angkatan darat," kata Dahlan.
Baca Juga:
Frankenjet Jadi Monster Tempur Udara Andalan AS, Simak Sederet Kehebatannya
Untuk pilihan kali ini, Dahlan menilai ini memang ada pertimbangan khusus.
Apalagi Jenderal Andika tinggal satu tahun lagi masa dinas aktifnya alias sudah mau pensiun.
"Bulan depan usianya sudah 57 tahun (lahir 21 Desember 1964). Di zaman Orde Baru sering terjadi: masa dinas aktif Panglima TNI (ABRI) diperpanjang. Tapi itu tidak pernah terjadi lagi setelah zaman reformasi," papar Dahlan.
Baca Juga:
Tak Gentar Lawan Trump, Ini Alasan China Percaya Diri Hadapi AS
Meski hanya akan menjabat selama 1 tahun dan 1 bulan, Dahlan mengatakan, posisi baru Jenderal Andika ini tetap sangat penting.
Terutama kalau dikaitkan dengan tangga karir sipil berikutnya.
"Jenderal Andika sangat populer. Termasuk sangat disenangi di kalangan ibu-ibu. Juga dipuja di kalangan minoritas. Kegantengannya, kegagahannya, kecendekiaannya, dan perjalanan karirnya memang serba memikat," imbuh dahlan.