WahanaNews-Malut | Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan, ikut berkomentar terkait Jenderal Andika Perkasa yang jadi calon tunggal Panglima TNI.
Presiden Jokowi dinilai menggunakan hak prerogatifnya memilih Andika karena punya pertimbangan tersendiri.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
"Hanya Presiden Jokowi yang tahu mengapa Jenderal Andika Perkasa yang dipilih menjadi Panglima TNI. Tentu ada pertimbangan yang sangat penting. Sampai hak prerogatif itu digunakan Presiden tidak seperti biasanya," ujar Dahlan di Disway.id, dikutip Sabtu (6/11/2021).
Ia melanjutkan, memang tidak ada hukum yang dilanggar.
Hanya saja, Dahlan mengatakan, mungkin ada yang sudah terlanjur berharap.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
Sebab, secara giliran, kali ini seharusnya adalah giliran Jenderal TNI AL.
"Sejak reformasi, jabatan Panglima TNI memang digilir: TNI-AD, TNI-AU, TNI-AL. Tapi itu hanya tradisi baru. Yang tidak diformalkan dalam peraturan atau UU. Tentu tidak mungkin juga diformalkan. Yang berarti akan membatasi hak prerogatif Presiden," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menggunakan hak prerogatif yang tidak sesuai tradisi bergilir.