Malut.WahanaNews.co | Perusahaan asal China, Contemporary Amperex Technology Co Limited (CATL) bersama dengan BUMN tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) bekerja sama mengembangkan proyek baterai kendaraan listrik di Indonesia dengan nilai investasi nyaris US$ 6 miliar atau sekitar Rp 86,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/dolar AS).
Berdasarkan keterangan resmi CATL, dikutip Selasa (19/4/2022), CATL bekerja sama dengan Antam melalui cucu usahanya yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co., Ltd. (CBL).
Baca Juga:
Kasus TPPU Emas Antam, Kejari Jaktim Terima Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
CBL merupakan anak perusahaan Guangdong Brunp Recycling Technology Co., Ltd (Brunp), di mana Brunp adalah anak perusahaan dari Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL).
CBL telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tiga pihak dengan Antam dan PT Industri Baterai Indonesia (IBI) pada Kamis (14/4/2022).
Kerja sama tersebut adalah dalam Proyek Integrasi Baterai EV Indonesia (electronic vehicle/kendaraan listrik), yang meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai.
Baca Juga:
Kasus Korupsi 109 Ton Emas, Kejagung Buka Peluang Jerat Tersangka Korporasi
"Dengan investasi bersama sebesar US$ 5,968 miliar, proyek ini berlokasi di Kawasan Industri FHT Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, Indonesia, dan juga tempat-tempat lain di negara ini," tulis CATL.
Seperti diketahui, Antam adalah anggota dari perusahaan pertambangan milik negara MIND ID Indonesia.
Sedangkan IBI, atau Indonesia Battery Corporation, adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang kendaraan listrik baterai dan ekosistem EV, dan juga merupakan anak perusahaan dari MIND ID dan Antam.