Malut.WahanaNews.co | Produsen baterai terkemuka China berencana membangun kompleks baterai dari tambang senilai $ 5,97 miliar dalam kemitraan dengan kelompok milik pemerintah daerah untuk meningkatkan kehadirannya di hub kendaraan listrik Indonesia.
Kontemporer Amperex Technology Co. Ltd. Sebuah unit dari PT Aneka Tambang dan PT Industry Battery dalam kemitraan dengan Indonesia yang mencakup segala hal mulai dari penambangan nikel hingga produk baterai, daur ulang, dan pabrik baterai EV.
Baca Juga:
Selidiki Kecelakaan Speedboat Maut Cagub Malut, 9 Orang Saksi Diperiksa
Negara Asia Tenggara ini bertujuan untuk menjadi mitra utama dalam rantai pasokan kendaraan listrik, yang terhubung dengan cadangan besar bahan baterai utamanya, nikel.
CATL sudah memiliki beberapa keterlibatan di Indonesia, sementara perusahaan China, termasuk Tsangshan Holding Group, memainkan peran kunci di sektor nikel negara itu.
“Proyek Indonesia adalah tonggak utama bagi CATL karena kami memperluas jejak global kami dan itu akan menjadi simbol persahabatan abadi antara China dan Indonesia,” kata pendiri dan ketua CATL Robin Zheng dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Baca Juga:
Rumah Keluarga Eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Digeldah KPK
Proyek ini akan berlokasi di provinsi Maluku utara, Indonesia.
Usaha patungan memerlukan persetujuan lebih lanjut dari pemegang saham dan regulator perusahaan.[gab]