WahanaNews - Malut | PT PLN (Persero) mengembangkan penggunaan "smart meter Advanced Metering Infrastructure" (AMI) sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Langkah ini pun kemudian diapresiasi oleh Komisi VII DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direksi PLN yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan, Komisi VII DPR RI mendorong PLN untuk bisa mengembangkan smart meter AMI ini. Sebab, menurutnya teknologi ini mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik.
"Kami mendorong PLN untuk melakukan pengembangan serta kajian yang komperhensif terkait AMI ini. Kami juga mendorong PLN untuk bisa meningkatkan keamanan mengingat instalasi ketenagalistrikan merupakan infrastruktur nasional yang vital," ujar Eddy.
Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding menilai penerapan smart meter memang perlu dipercepat di Indonesia. Sebab, berkaca dari negara lain, teknologi ini justru meningkatkan keandalan pasokan listrik dan juga mampu meningkatkan efisiensi.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Untuk smart meter saya setuju untuk diadakan di Indonesia secepat mungkin, karena di negara lain sudah dilaksanakan dan itu sangat membantu efisiensi dan kontrol listrik," ujar Karding, dikutip Minggu (9/7/2023).
Sementara, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, smart meter AMI sendiri merupakan alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan fitur komunikasi dua arah untuk penyediaan informasi yang komprehensif.
Dengan AMI, baik PLN maupun pelanggan dapat melakukan monitoring dan kontrol penggunaan listrik secara real-time.