Malut.WahanaNews.co - Hub Usaha Mikro Kecil (UMK) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara menggelar pelatihan peningkatan kemampuan berbisnis bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah ini.
General Manager PLN UIW Maluku dan Maluku Utara, Awat Tuhuloula mengatakan, melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL), PLN turut berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Salah satu contohnya, dalam hal membentuk Hub UMK PLN UIW Maluku dan Malut yang selanjutnya membina dan mendampingi pelaku UMKM.
"Kalau dilihat dari tujuannya, kami melaksanakan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya. Ini komitmen kami," ujar Awat, dikutip Minggu (27/8/2023).
Ia menjelaskan, hub UMK merupakan wadah kolaborasi PLN dalam membentuk ekosistem ekonomi digital melalui pembinaan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Sebanyak 16 pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha mengikuti pelatihan tersebut, yakni fesyen, kuliner, agrobisnis, dan kios sembako.
Dia berharap, upaya yang dilakukan oleh PLN mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lewat tangan-tangan kreatif pelaku UMKM dengan berbagai keterampilan usaha yang dimilikinya.
"Harapan kami, ilmu yang sudah diterima melalui pelatihan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan usaha pelaku UMKM. Pendampingan yang akan terus dilakukan agar dapat membantu pelaku UMKM untuk terus bertumbuh dan memiliki bisnis yang berkelanjutan. Pelaku UMKM dapat memiliki daya saing di gempuran era teknologi dan digitalisasi masa kini," ujarnya.
Keuntungan yang bisa didapat oleh pelaku UMKM apabila menjadi anggota Hub UMK terbilang cukup bervariasi, di antaranya mendapatkan pelatihan yang mumpuni, pendampingan bisnis, cara melakukan pemasaran yang efektif, maupun mendapatkan akses permodalan pengembangan usaha.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber kompeten, yakni Muhammad Fagi Karim yang mengajarkan peserta tentang cara efektif menentukan target pasar dengan menggunakan metode Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) atau yang dikenal dengan SWOT.
Selain itu, Sitna Aisyah yang melatih peserta mengenai pembuatan laporan keuangan melalui materi cerdas finansial.
Kedua materi ini tentunya akan bermanfaat bagi para pelaku usaha dalam hal menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, hingga cara mengelola keuangan dengan baik, efektif, dan menguntungkan.
Salah seorang pelaku UMKM, Kinar Vanesa, menyampaikan terima kasih atas pelatihan yang diberikan karena membuka wawasan para peserta agar usaha yang dijalankan dapat lebih dimaksimalkan.
Pelatihan ini, katanya, memberikan dampak positif karena peserta diajarkan bukan hanya untuk membaca peluang usaha, tetapi mengantisipasi ancaman maupun pesaing-pesaing usaha.
Selain itu, cara mengelola finansial, cara mendapatkan keuntungan yang tetap relevan dalam hal memperhatikan kualitas maupun kualitas produk yang dipasarkan.
[Redaktur: Mega Puspita]