“Uji coba ini yang akan kita evaluasi sampai Oktober nanti,” tutup dia.
Kompor listrik lebih mahal atau murah?
Baca Juga:
Satgas Baru Dibentuk, Hilirisasi Industri Bisa Gunakan Dana APBN
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, setidaknya terdapat beberapa manfaat jika program ini dijalankan dengan benar.
Salah satunya, biaya yang dikeluarkan masyarakat jika menggunakan kompor induksi dapat 10-30 persen lebih rendah dibandingkan penggunaan kompor gas
“Manfaatnya adalah buat masyarakat, memasak dengan kompor induksi 10-30 persen lebih lebih rendah daripada memasak dengan menggunakan elipji 3 kg,” ujarnya.
Baca Juga:
Diskon Listrik 50% Selama Dua Bulan, Siapa Saja yang Bisa Menikmati?
Namun, kata dia, penerapan konversi kompor gas ke kompor listrik ini harus dibarengi dengan pengonversian daya listrik masyarakat miskin dengan benar.
Hal ini agar masyarakat miskin tidak terbebani dengan biaya pembayaran listriknya di mana untuk menggunakan kompor listrik ini masyarakat harus menambah daya listrik.
“Yang bikin masyarakat bertanya-tanya, ‘Kalau misal daya kami dinaikkan, lalu tarif listriknya berapa?’ Ya kalau tarif listriknya sama dengan tarif listrik pelanggan PLN yang biasa, ya enggak ada penghematan dari sisi biaya bagi pengguna kompor induksi,” ucapnya.