Malut.WahanaNews.co - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi bersama dengan PT PLN (Persero) untuk menyediakan kebutuhan akan baterai kendaraan listrik konversi di 70 lokasi di Indonesia.
Hal itu seperti yang dikatakan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi. Menurutnya, dalam mendukung kebutuhan masyarakat akan baterai untuk motor listrik maka pihaknya menambah titik ketersediaan baterai swapping.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Kita belajar dari luar negeri dan terima kasih PLN sudah pasang swap station ini di 70 lokasi, jadi harapan kita kalau kita charging EV suatu saat nanti, satu bisa cepat seperti kita isi BBM. Terus kedua kalau motor kita bisa juga (isi daya) di rumah," jelasnya Yudo, dikutip Jumat (15/9/2023).
Berdasarkan data PLN, sudah terdapat 1.900 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di berbagai lokasi tersebut.
Di sisi lain, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti mengatakan bahwa, pihaknya akan secara masif menambahkan lokasi untuk SPBKLU di Indonesia di tahun ini menjadi 250 lokasi.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Kalo dari sisi PLN ini kan kerja samanya penyediaan kabinet untuk swapping station, PLN sudah pasang 70 nanti rencananya ke depan tahun ini kita akan tambah lagi sebanyak 250an," jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pemerintah tengah mengakselerasi ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau EV di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional.
"PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan," tutur Darmawan.
Dirinya menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
Selain itu, dengan menggunakan kendaraan listrik akan membantu pengguna menjadi lebih hemat. Sebagai gambaran, lanjut Darmawan, untuk kendaraan sepeda motor dengan jarak tempuh 50 kilometer (km) membutuhkan 1 liter BBM, sedangkan sepeda motor listrik dengan jarak sama menghabiskan 1,2 kilowatt hour (kWh).
"Maka, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699,53 per kWh, hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor listrik. Sedangkan, motor BBM menghabiskan sekitar Rp13 ribu untuk menempuh jarak yang sama. Dengan begitu menggunakan motor listrik lebih hemat biaya 80 persen daripada menggunakan sepeda motor BBM," jelas Darmawan.
[Redaktur: Mega Puspita]