WahanaNews - Malut | BUMN sektor energi PLN Group merangkul enam startup pilihan dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengembangkan bisnis di luar kelistrikan.
Kerjasama dengan enam startup, yakni Fresh Factory, Amoda, Kango, Imajin, Nodeflux, dan Rekosistem ini merupakan langkah progresif PLN untuk menciptakan ekosistem bisnis berkesinambungan lewat Program Connect Powered by PLN.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, melalui program Connext, PLN mendukung penuh startup terpilih belajar dan bergabung dengan ekosistem PLN.
"Ini merupakan bentuk kolaborasi PLN dengan startup yang bertujuan mengubah tantangan global terkait disrupsi teknologi menjadi peluang," kata Darmawan melalui siaran pernya, Sabtu (5/8/2023).
Sementara, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan bahwa, program inkubasi ditujukan untuk startup tahap awal yang tertarik belajar dan bergabung dengan ekosistem PLN. Program ini pun akan menawarkan pelatihan dan pembinaan one on one untuk meningkatkan pemahaman bisnis dan kinerja startup terpilih.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Sementara itu, program kolaborasi ditujukkan kepada startup tahap lanjut dengan tujuan akhir melakukan kolaborasi bisnis dengan PLN.
Bagi para peserta Connext yang telah lolos seleksi akan menjalani masa inkubasi hingga Oktober 2023. Mereka akan mendapatkan antara lain proses diagnosa agar startup bisa mencapai product-market fit, mengikuti group coaching dengan para mentor secara hybrid, serta ada sesi mentoring.
Selepas dari program inkubasi, para peserta startup diharapkan sudah siap untuk mengeksplorasi lebih lanjut kesiapan produk dan layanannya untuk bersinergi dengan ekosistem PLN.
Di antara enam startup itu, Kango bergerak di bidang on demand services untuk membantu perbaikan bangunan, kemudian Amoda yang bergerak pada bidang properti dan konstruksi.
Perusahaan rintisan ini membantu kebutuhan pelanggannya di bidang manajemen properti dan konstruksi, menjadi penyedia platform yang mempertemukan demand dan supply untuk pemanfaatan aset-aset komersial, perkantoran bahkan fasilitas publik dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di seluruh Indonesia.
Sedangkan Imajin, adalah startup yang bergerak dalam industri manufaktur penyedia platform yang mempertemukan demand dan supply dengan memberikan software as a service dan juga quality assurance untuk pekerjaan logam maupun plastik.
Selanjutnya, Nodeflux adalah startup yang bergerak dalam bidang teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), khususnya dalam bidang computer vision. Dan terakhir, Rekosistem yang merupakan climate-tech startup, yakni perusahaan rintisan yang menawarkan jasa pengelolaan dan daur ulang limbah.
Hartanto menambahkan, dengan entitas usahanya yaitu PT PLN Icon Plus, PT Haleyora Power, dan PT Energy Management Indonesia (EMI), PLN bersama enam startup pilihan akan memaksimalkan aset untuk pengembangan teknologi digital, internet, hingga cold chain management.
Sehingga, melalui program inkubasi dan kolaborasi bersama dengan startup terpilih ini diharapkan mampu menciptakan sinergi untuk mendukung pengembangan teknologi dan model bisnis yang lebih inovatif serta berkelanjutan dalam sektor energi kelistrikan.[mga]