Malut.WahanaNews.co - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meminta insinyur muda menjawab tantangan di era transisi energi saat ini dengan ikut mengembangkan sistem kelistrikan di Indonesia.
Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menjelaskan bahwa peran insinyur menjadi sangat krusial pada pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga:
Bantu Pulihkan Kelistrikan di Sukabumi Pasca Bencana, PLN Bekasi Kirim 50 Personel
Untuk itu, Iwan menilai, insinyur muda hari ini perlu memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi serta menjalankan etika insinyur serta meningkatkan kemampuan diri.
"Insinyur memiliki peran penting dalam mengembangkan teknologi bersih yang dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan," kata Iwan saat melakukan "PLN Mengajar" di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dikutip Rabu (30/8/2023).
PLN EPI sendiri, kata Iwan, memiliki peran penting dalam menjaga rantai pasok energi bahan baku pembangkit. Praktik menjaga rantai pasok, tak lepas dari peran insinyur. Menjadi salah satu insinyur asal UGM, Iwan mendorong penuh keterlibatan anak muda untuk bisa membangun bangsa.
Baca Juga:
Peduli Korban Terdampak Banjir Pelabuhan Ratu Sukabumi, PLN Jabar Kirim Bantuan Hygiene Kit
"PLN telah membentuk 4 Subholding salah satunya PLN EPI dengan peran utama sebagai penyedia energi primer untuk pemenuhan kebutuhan pembangkit tenaga listrik serta mengkonsolidasikan proses pengadaan & logistik, pencarian sumber energi primer, pengembangan ekosistem resilient dan rantai pasok yang kuat," kata Iwan.
Iwan bercerita bahwa, beberapa proyek PLN merupakan hasil besutan dirinya dan tim. Seperti misalnya, mengembangkan teknologi PLTU Ultra Super Critical Jawa 7. Lewat latar belakang keilmuan, PLN mampu membuat PLTU yang efisien dan ramah lingkungan.
Proyek ini melibatkan lebih dari 3.000 tenaga kerja dengan lebih dari 20 perusahaan mitra dengan nilai investasi sebesar Rp27,5 triliun.
Adapun PLTS Terapung Cirata juga salah satu buah karya terbaik. PLTS yang terpasang di Waduk Cirata, Purwakarta, Provinsi Jawa Barat ini merupakan proyek Independent Power Producer (IPP), kerja sama PT PJBI dan MASDAR (UAE), anak usaha dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi yang dimiliki oleh pemerintah Uni Emirat Arab. Dengan investasi senilai 129 juta dolar AS, PLTS terapung ini diproyeksikan memproduksi listrik sebesar 250 GWh/tahun.
Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, Iwan mengatakan masa depan ketahanan energi Indonesia berada di pundak para insinyur muda saat ini.
"Menjadi pribadi yang terus mau belajar dan memiliki nasionalisme yang tinggi penting dimiliki oleh insan muda saat ini. Masa depan bangsa ada di pundak generasi muda," pungkas Iwan.
[Redaktur: Mega Puspita]