Martin menegaskan bahwa kesepakatannya dengan Eramet sudah memasuki tahap akhir dan segera direalisasikan.
"Kami ingin menyampaikan bahwa kesepakatan kami dengan Eramet sudah pada tahap final, kemungkinan keputusan kami akan diambil pada semester I 2023 ini," kata dia.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Ingin BUMN Kuasai Industri Baterai Listrik di RI
Dia mengatakan, investasi yang akan digelontorkan kurang lebih 2,4 miliar euro dan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara langsung sebanyak 1.000 lapangan pekerjaan.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM sehingga proses investasi kami berjalan lancar. Kami berencana melakukan investasi tindak lanjut," jelas Martin.
Proyek Sonic Bay diperkirakan akan meraup nilai investasi hingga US$ 2,2-2,6 US$ miliar dan kapasitas produksi sebesar 67.000 ton nikel per tahun dan 7.500 ton kobalt per tahun.
Baca Juga:
Menteri ESDM Beberkan Jumlah Cadangan Nikel RI, Pengen Jadi Raja Baterai Mobil Listrik
Rencana investasi tindak lanjut BASF sendiri bertujuan untuk memproduksi MHP menjadi prekursor baterai listrik.
BASF merupakan perusahaan multinasional asal Jerman dan produsen kimia terbesar di dunia yang saat ini bekerja sama dengan perusahaan pertambangan asal Prancis, Eramet, di bidang industri smelter pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.[mga]