Terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan secara umum tren status gizi di Indonesia membaik pada 2021. Pasalnya, indikator angka 'stunted' (kurus) menurun 24,4 persen. Namun, 'underweight' (berat badan kurang) meningkat.
Angka 'wasted' atau berat badan sangat kurang juga makin menurun sejak 2018 dari 10,2 persen menjadi 7,1 persen, dengan angka obesitas yang juga semakin menurun pada anak-anak dari 8 persen menjadi 3,8 persen.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Gorontalo Gelar Pertemuan Lintas Sektor Bahas Kesehatan Ibu dan Anak
Menurutnya, Bali, DKI, Jakarta, dan Yogyakarta adalah provinsi dengan tingkat terendah untuk anak-anak berkategori 'stunted'. Bali, Bengkulu, dan Jawa Barat adalah provinsi dengan tingkat 'wasted' yang terendah.
"Bali adalah provinsi dengan kategori 'stunted' ada di bawah 20 persen dan 'wasted' di bawah lima persen. Kita tahu bahwa capaian yang kita ingin raih adalah 20 persen untuk 'stunted' dan lima persen untuk 'wasted'," katanya, saat hadir secara virtual dalam peluncuran Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi dan Kota/Kabupaten 2021, Senin (27/12) dikutip dari Antara.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes Nana Mulyana mengatakan studi status gizi Indonesia dilakukan di 34 provinsi di 514 kabupaten/kota dengan jumlah pengukuran berat badan balita sebanyak 153.228 peserta yang berasal dari 14 ribu blok sensus.[gab]