Malut.WahanaNews.co | Pemadaman listrik secara besar-besaran terjadi di Kota Ambon, Provinsi Maluku, dalam dua hari terakhir.
Pemadaman terjadi di hampir di semua kawasan di lima kecamatan di Kota Ambon. Hanya beberapa titik saja yang tidak terjadi pemadaman.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Pemadaman listrik itu berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Akibat pemadaman itu, warga di Kota Ambon ramai-ramai melampiaskan kekesalannya di berbagai platform media sosial. Warga kesal karena pihak PLN tidak memberitahukan sebelumnya jadwal pemadaman listrik.
“Kemarin padam dari siang sampai malam, malam ini sudah padam lagi. Ini sudah hampir 3 jam belum juga menyala,” kata Arifin, salah seorang warga Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Senin (9/5/2022) malam.
Pemadaman listrik terjadi di sebagian besar kawasan di kota Ambon. Pemadaman juga terjadi di pinggiran kota hingga wilayah pegunungan. Menurut warga, harusnya PLN dapat segera mengantisipasi terjadinya pemadaman listrik. Sebab pemadaman itu sangat mengganggu aktivitas mereka.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
“Kan kemarin katanya ada kerusakan lalu sudah diperbaiki dan sudah menyala, kenapa malam ini mati lagi. Ini PLN kerja apa,” kata Bahrum, salah satu warga.
Menurutnya PLN harus terbuka menyampaikan kepada warga alasan pemadaman listrik dan jadwal pemadaman agar warga tidak dirugikan. Sebab sebelumnya, PLN telah menggembar-gemborkan bahwa pasokan listrik di Ambon aman dan tidak ada masalah.
“Kalau model begini ada barang-barang elektronik yang rusak siapa yang bertanggung jawab. Masa tidak ada pemberitahuan, ini kan kacau,” uajrnya.
PLN minta maaf
Terkait masalah tersebut, Manajer Komunikasi dan TJSL PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara, Hairul Hatala mengatakan, pemadaman listrik di sebagia besar wilayah di Kota Ambon terjadi karena adanya gangguan sistem kelistrikan pada jalur evakuasi daya yang menyuplai listrik Ambon dari BMPP atau barged mounted power plant.
Dia mengaku, saat ini pihaknya terus berupaya melakukan percepatan pemulihan sistem kelistrikan secara bertahap agar kembali normal.
“PLN telah memulihkan lebih dari 60 persen lokasi terdampak gangguan kelistrikan di Ambon,” kata Hairul dalam keterangan tertulis, Senin Senin (9/5/2022).
Dia mengaku saat ini pihaknya terus melakukan evaluasi dan investigasi secara internal terkait penyebab terjadinya gangguan kelistrikan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di kemudian hari.
Saat ini, kata Hairul, petugas PLN di lapangan masih terus berupaya melakukan percepatan penormalan sistem agar dapat sesegera mungkin memulihkan pasokan listrik pada sistem kelistrikan Ambon sampai dengan 100 persen.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamaman yang dialami oleh semua pelanggan PLN di Ambon serta memohon doa dari masyarakat agar pemulihan kelistrikan oleh petugas di lapangan dapat segera terarasi,” harapnya.
Hairul mengimbau para pelanggan agar dapat melaporkan gangguan ataupun permasalahan kelistrikan lainnya yang dialami melalui aplikasi PLN Mobile pada fitur pengaduan.[gab]