WahanaNews-Malut | PT PLN (Persero) kembali turut menyukseskan kegiatan kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia (RI) melalui penyediaan listrik yang andal.
Setelah sebelumnya sukses menjaga keandalan kelistrikan kunjungan Presiden RI di Maluku, kali ini hal yang sama juga dilakukan oleh PLN saat kunjungan Presiden RI di Maluku Utara pada tanggal 27 hingga 28 September 2022.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Kami menyiagakan sebanyak 142 personil di 3 Kabupaten/Kota yang dikunjungi oleh Presiden yakni Kota Ternate, Jailolo di Kabupaten Halmahera Barat dan Sofifi di Kota Tidore Kepulauan. Alhamdulillah seluruh kegiatan berjalan dengan lancar, listrik pun tetap andal”, ungkap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara.
Adams pun menambahkan, guna memastikan dan menjaga kualitas pasokan daya listrik, PLN menyiagakan dua unit Uninteruptible Power Supply (UPS) berkapasitas 100 dan 250 kilo volt ampere (kVA) serta tujuh belas unit genset berkapasitas mulai dari 7,5 kilo watt (kW) hingga 750 kW.
“Kami menyiapkan skema keandalan berlapis dimana pasokan utama di setiap titik kegiatan kunjungan dari presiden diamankan dengan UPS maupun genset dan dibackup melalui jaringan kelistrikan pada sistem kelistrikan Ternate-Tidore, sistem kelistrikan Sofifi dan sistem kelistrikan Jailolo”, imbuhnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholdera terkait di Provinsi Maluku Utara yang telah sangat proaktif berkoordinasi dengan PLN untuk kelancaran kegiatan kunjungan Presiden RI di Maluku Utara.
“Sehingga kami bisa dengan sigap langsung menyiapkan dan memastikan keandalan pasokan listrik pada lokasi-lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi, guna memastikan _supply_ listrik andal, aman dan terkendali”, jelas Adams.
Sebagai informasi, sistem kelistrikan Ternate-Tidore sendiri memiliki Daya Mampu sebesar 54 mega watt (MW) dan Beban Puncak selama kegiatan kunjungan Presiden RI yakni sebesar 38 MW sehingga terdapat Cadangan Daya sebesar 16 MW.
Untuk sistem kelistrikan Jailolo sendiri memiliki Daya Mampu sebesar 5,55 MW dan Beban Puncak selama kegiatan kunjungan Presiden RI yakni sebesar 3,26 MW sehingga terdapat Cadangan Daya sebesar 2,29 MW.
“Sedangkan sistem kelistrikan Sofifi sendiri memiliki Daya Mampu sebesar 6,48 MW dan Beban Puncak selama kegiatan kunjungan Presiden RI yakni sebesar 4,42 MW sehingga terdapat Cadangan Daya sebesar 2,06 MW”, tutup Adams.[gab]