Malut.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) menyalurkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada 1.120 rumah tangga sasaran di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) di Provinsi Maluku.
Secara simbolis, penyalaan sambungan listrik gratis dilaksanakan kepada dua Kepala Keluarga (KK) di Desa Asilulu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara mengatakan program BPBL menyasar sebanyak 1.120 rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan listrik rumah tangga tidak mampu.
Program BPBL, lanjut dia, bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta memenuhi kebutuhan energi listrik yang belum merata, khususnya bagi rumah tangga tidak mampu yang belum tersambung dengan listrik PLN.
"Sebagai langkah awal kami telah melaksanakan pemasangan baru listrik kepada dua kepala keluarga dari keseluruhan rumah tangga yang disasar dari BPBL ini. Harapannya dapat membantu masyarakat di 3T untuk dapat menikmati listrik sebagai bukti bahwa negara hadir," kata Adams.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia menjelaskan penyaluran sambungan listrik gratis akan dilaksanakan PLN secara bertahap di Provinsi Maluku. Bantuan 1.120 penyambungan listrik menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp1,5 miliar.
"Ditargetkan pada Oktober 2022 seluruh rumah tangga yang disasar atau sebanyak 1.120 rumah tangga tidak mampu tersebut dapat seluruhnya terpenuhi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Asilulu Ali Mahulette, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah dan PLN karena telah melakukan pemasangan listrik bagi rumah warga di Desa Asilulu.
"Selaku pemerintah desa dan masyarakat Negeri Asilulu kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pemerintah dan PLN melalui program BPBL ini. Tentu ini akan sangat berarti bagi masyarakat, khususnya mereka yang tidak mampu," katanya.
Seperti diketahui, Kementerian (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga tidak mampu dan tinggal di daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) menjadi sasaran program BPBL.
Tercatat Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Provinsi Maluku hingga Juli 2022 mencapai 94,68 persen. Angka ini terus meningkat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, mengingat RE PLN di Provinsi Maluku pada 2019 sebesar 87,1 persen, sehingga terdapat peningkatan sebesar 7,58 persen hingga Juli 2022.[gab]