Dari sisi biaya operasional, kendaraan hidrogen ini juga lebih murah dibandingkan kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau kendaraan listrik. Dengan harga BBM Rp13.000/liter, maka biaya operasional kendaraan listrik per 1 km-nya sebesar Rp1.300,-. Sementara kendaraan listrik, dengan biaya pengisian di SPKLU Ultra Fast Charging per kWh sebesar Rp3.700,-, maka biaya operasional per 1 km-nya Rp 550,-. Sementara harga hydrogen dari GHP PLN saat ini Rp2,3 USD/kg. Maka biaya operasional per 1 km-nya Rp 270,-.
Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar bersih juga bisa menghemat impor BBM hingga 1,59 juta liter per tahun dan mampu mereduksi emisi hingga 4,15 juta ton CO2 per tahun.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Musim Hujan, Masyarakat Diminta Hindari Berteduh Dekat Instalasi Listrik
Darmawan berharap bahwa HRS ini akan menjadi pusat inspirasi bagi pihak-pihak terkait untuk berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem energi bersih yang lebih luas.
“Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi energi baru yang berkelanjutan, menjadikan negara ini sebagai contoh bagi negara-negara lain di dunia,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi VII DPR RI yang juga menjadi Hydrogen Ambasador Dyah Roro Esti, Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Bappenas Vivi Yulaswati, Kepala Sekretariat Just Energy Transition Partnership Edo Mahendra, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi (kanan), Direktur Pembangkitan PLN Adi Lumakso, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo (empat dari kanan), Walikota Jakarta Selatan Munjirin dan Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: Musim Hujan, Masyarakat Diminta Hindari Berteduh Dekat Instalasi Listrik
[Redaktur: Frans Dhena]