Malut-WahanaNews.co | Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak di Indonesia akan dimulai pada Rabu (14/2/2024) mendatang.
Selayaknya sebuah pesta, ajang lima tahunan ini mestinya dirayakan, jadi ajang bergembira seluruh masyarakat, bukan malah terpecah-belah.
Baca Juga:
Doa Bersama Untuk Pemilu Damai, Bobby Nasution : Semua Agama Punya Kontribusi Bagi Kota Medan
"Pemilu mestinya menjadi ajang bergembira seluruh rakyat, termasuk kita warga pendatang dari berbagai suku bangsa di Kota Ternate", kata Anggota Forum Pembauran Kebangsaan, Enang Yusuf Nurjaman, saat mengisi "Bacarita Budaya" khusus Pemilu di Pro 4 RRI Ternate, Rabu (17/1/2024).
Dosen di IAIN Ternate ini mengatakan, jelang hari pemungutan suara, suasana politik di Indonesia semakin hangat, tak terkecuali di Ternate Pun demikian dengan fenomena media sosial jelang Pemilu.
Suhu panas seakan terasa, ajang saling serang dan merendahkan karena beda pilihan menjadi hal biasa Penyebabnya, kata Enang, karena makin banyak 'buzzer' politik yang melakukan kampanye hitam dan menjelekan calon lain yang dianggap sebagai musuh besar.
Baca Juga:
KPU Parigi Moutong Musnahkan 20.193 Surat Suara Pemilu yang Rusak
"Situasi ini harus dihindari agar Pemilu berlangsung damai, jujur dan adil", ujarnya.
Menurutnya, dalam Pemilu rakyat harus mengutamakan persatuan bangsa dengan mengampanyekan pilihannya secara positif dan rasional.
"Jika tidak, maka masyarakat berpotensi terkotak-kotak dalam kelompok barisan pendukung masing-masing", kata Enang.