Malut.WahanaNews.co | PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) bersama LG Energy Solution (LGES) telah menyepakati kemitraan untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerangkan pembangunan pabrik untuk mendukung ekosistem baterai mobil listrik tersebut akan dimulai Mei 2022.
Baca Juga:
Siap Kembangkan Baterai Listrik di Tanah Air, Menteri BUMN Ajak PLN dan IBC ke China
"LG kemarin sudah kita lakukan kontrak dengan IBC, sudah selesai MoU, sekarang groundbreaking untuk precursor, cathode itu akan dilakukan di bulan Mei," katanya dalam rapat koordinasi pembangunan pusat 2022 secara virtual, Kamis (21/4/2022).
Industri baterai mobil listrik hasil kerja sama IBC dan LGES akan dibangun di beberapa lokasi, yakni di Maluku Utara, kawasan industri di Batang, serta kawasan industri di Kalimantan Utara.
Dijelaskannya, nilai investasi yang disepakati kedua belah pihak senilai US$ 9,8 miliar atau setara Rp 140,1 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.300 per dolar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:
Ajak PLN dan IBC Kunjungi China, Menteri BUMN Ingin Jalin Kerjasama Baterai EV
"Total investasinya itu kurang lebih sekitar -setelah direvisi- menjadi US$ 9,8 miliar, itu Rp 142 triliun (kurs Rp 14.500). Ini akan selesai produksi semua pada 2025 sampai 2026," papar Bahlil.
Diberitakan sebelumnya, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) mengantongi investasi senilai US$ 15 miliar atau setara Rp 214,5 triliun (kurs Rp 14.300) dari dua kemitraan yang dijalin untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air.
Pertama adalah kemitraan yang dijalin salah satu induk usaha IBC, yakni PT Aneka Tambang Tbk dengan korporasi asal China PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd (CBL) untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi. Kemitraan kedua adalah perjanjian serupa dengan LG Energy Solution, perusahaan asal Korea Selatan.