Malut.WahanaNews.co| PT PLN Indonesia Power siap mendukung program pemerintah mencapai target kontribusi nasional atau nationally determined contribution (NDC) melalui perdagangan karbon.
"PLN Indonesia Power berkomitmen mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi melalui perdagangan karbon atau carbon trading," kata Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya, dikutip Kamis (24/4/2024).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Untuk itu, menurut dia, PLN IP pun menargetkan perdagangan karbon meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun berikutnya dibandingkan 2023.
Edwin mengatakan, perdagangan karbon juga merupakan inovasi bisnis PLN yang dapat mendukung pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060.
PLN Indonesia Power sendiri, kata dia, telah menerapkannya yang ditandai dengan diperolehnya verifikasi nilai emisi gas rumah kaca dari lembaga validasi dan verifikasi gas rumah kaca (GRK) independen terakreditasi yakni Sucofindo di sejumlah unit pembangkit PLN IP.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Carbon trading menjadi pengembangan bisnis beyond kWh yang dapat menekan emisi karbon," kata Edwin.
Edwin juga mengungkapkan, sepanjang 2023, perdagangan karbon PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
"Target carbon trading pada tahun-tahun yang akan datang yaitu dua kali lipat dari tahun 2023," ucapnya.
Ada 10 unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) PLN Indonesia Power, yang berkontribusi pada perdagangan karbon perusahaan pada 2023 yakni Suralaya, Banten 1 Suralaya, Adipala, Ombilin, Labuan, Pangkalan Susu, Lontar, Pelabuhan Ratu, Labuan Angin, dan Teluk Sirih.
"PLTU Suralaya menjadi penyumbang penurunan karbon terbesar yaitu sekitar 1,5 juta ton CO2," ujarnya.
Menurut Edwin, capaian dan target perdagangan karbon PLN Indonesia Power itu akan membantu pemerintah dalam mencapai target NDC pada 2030 dan NZE pada 2060.
"Dengan dilaksanakannya carbon trading oleh PLN Indonesia Power, maka kami berkontribusi dalam menekan laju perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, hal ini juga selaras dengan berbagai upaya pemerintah," jelasnya.
PLN Indonesia Power, lanjut Edwin, juga berupaya untuk terus meningkatkan penurunan emisi GRK secara nasional melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan membuka kesempatan kerja sama dalam perdagangan karbon.
[Redaktur: Frans Dhena]