Malut.WahanaNews.co | Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra, melakukan kunjungan kerja ke Maluku Utara, 20-23 Maret 2022. Tujuannya, agar bisa mendorong pemaduan kebudayaan di daerah sana.
Serangkaian agenda dilaksanakan Mahendra selama di Maluku Utara terkait pemajuan kebudayaan lokal, antara lain bertemu pejabat daerah kabupaten, kota, provinsi dan pegawai di lingkungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Baca Juga:
Rektor UNIAS Apresiasi Kemendikbud Ristek Tutup 23 Kampus yang Melakukan Pelanggaran Berat
Lalu, sosialisasi perizinan film, dialog bersama pegiat budaya, serta menyaksikan penampilan seni Maluku Utara.
"Bekerja dari Maluku Utara diharapkan dapat membantu dan membangun terwujudnya penguatan ekosistem kebudayaan yang ada di sana," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat (25/3/2022).
Menurut Mahendra, bekerja dari Maluku Utara merupakan salah satu realisasi arahan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid agar lebih rutin turun langsung ke lokasi di Indonesia.
Baca Juga:
19 Produk Budaya Jabar Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda Tahun 2022
Dengan begitu, dapat mengeksplorasi apa saja yang bisa dijadikan pemajuan kebudayaan.
"Dengan demikian makin erat kerja sama agenda pemajuan kebudayaan antara pemerintah pusat, dalam hal ini Kemendikbud Ristek, bersama penggerak kebudayaan di daerah,” ucap Mahendra.
Beberapa pejabat daerah yang ditemui Mahendra, yaitu Wali Kota Tidore Kapten Ali Ibrahim, Wakil Bupati Halmahera Baat Jufri Muhamad, Wali Kota Ternate Tauhid Soleman, dan Sekretaris Daerah Maluku Utara Samsudin.
Dalam pertemuan dengan Wali Kota Tidore dibahas rencana pelaksanaan Festival Sail Tidore pada November mendatang.
Selain itu, adanya keinginan pemerintah kota untuk membangun patung Presiden pertama Soekarno guna mengenang kunjungan sang proklamator itu ke Tidore.
Sedangkan diskusi dengan Wabup Halmahera Barat mengemuka harapan pemerintah kabupaten agar pemerintah pusat mendukung pengembangan kapasitas komunitas film di Jailolo.
Hal penting lainnya adalah perkembangan tari Cry Jailolo yang telah mendunia serta Festival Teluk Jailolo.
Saat menyambangi Wali Kota Ternate, Mahendra membicarakan tentang persiapan promosi jalur rempah serta pemanfaatan Benteng Orange sebagai cityhub.
Semua hasil yang didiskusikan bersama para kepala daerah tersebut, Mahendra mengatakan, kemudian disampaikan kepada Gubernur Maluku Utara yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin.
"Semoga dari pertemuan dan dialog-dialog tadi mampu memberikan kontribusi terbaik untuk pemajuan kebudayaan Indonesia ke depannya dari berbagai daerah, salah satunya Maluku Utara," terang Mahendra.
Dalam kegiatan kerja ini, Mahendra juga bertemu dengan para komunitas seni budaya lokal Maluku Utara.
Hal utama yang terungkap dari diskusi dengan para pegiat budaya itu, beber Mahendra, pentingnya mendokumentasikan jejak seni Maluku Utara dan ditampilkan secara nasional.
"Kami dari Kemendikbud Ristek siap berkolaborasi dengan komunitas budaya Maluku Utara untuk membesarkan pemajuan kebudayaan. Dari saran dan diskusi para diharapkan muncul karya seni budaya dari komunitas di Maluku Utara yang mendukung mendunianya budaya Indonesia," jelas Mahendra.
Mahendra juga mengajak komunitas budaya di Maluku Utara supaya terus memberikan karya terbaik meski situasi pandemi belum juga usai.
Mahendra meminta para komunitas lokal tidak kehilangan motivasi dalam berkreasi melalui ruang seni budaya tersedia.
Adapun komunitas budaya yang berkesempatan berdiskusi dengan Mahendra di antaranya Lembaga Seni Budaya Moluku Kiye Raha, Komunitas Meus Creative Studio, Willhouse, Rumah Tua, DD Akustik, Dapur Amor, Talagarano, Jailolo View, Sanggar Banyo Sau, Sasaduphotowork, Tifa Tana Kolil, dan Saloi Creative.[gab]