Malut.WahanaNews.co | Kemacetan dan parkir liar masih menjadi polemik yang tak terselesaikan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto sedianya memiliki program yang diklaim bisa mengatasi persoalan kemacetan tersebut namun masih mandek.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pria Jaket Ojol Penculik Bocah di Serpong Cabuli Korban
Kondisi kemacetan karena parkir liar sebelumnya terjadi di kawasan kantor Balai Kota Makassar. Pada Rabu (6/4/2022) sekitar pukul 14.00 Wita, tampak sejumlah mobil maupun motor berjejer di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Ujung Pandang.
Lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat parkir mengakibatkan arus lalu lintas di jalan itu terpantau padat dan kendaraan melaju lambat. Kendaraan yang diduga milik ASN termasuk warga yang mengunjungi kantor Balai Kota Makassar ditengarai turut menjadi pemicu terjadinya situasi itu.
"Itu (masalah) klasik (parkir pinggir jalan hingga bikin macet)," ujar Danny, Rabu (6/4).
Baca Juga:
Pria Berjaket Ojol Diduga Culik Bocah di Tangsel Ditangkap Polisi
Padahal Danny sebelumnya punya program yang diklaimnya untuk mengatasi kemacetan hingga parkir liar. Rencana tersebut dinilai masih sebatas wacana, namun belum jelas realisasinya.
Ojol Day Mandek Usai Setahun Digaungkan
Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi mencanangkan program hari ojek online (ojol) atau ojol day pada Maret 2021 lalu. Program ini bertujuan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Pasalnya kemacetan selama ini dianggap dipicu dari makin banyaknya penggunaan kendaraan pribadi. Sementara kapasitas ruas jalan terbatas, hingga kepadatan arus lalu lintas tak terhindarkan.
"Kan masih ada utangku satu, (program) ojol day. Perlu mi segera ojol day," ucap Danny Pomanto, Kamis (7/4).
Program ojol day sebelumnya sedianya bakal diterapkan setiap hari Selasa. Warga menggunakan ojol saat bepergian khusus di hari tersebut, termasuk aturan yang juga berlaku bagi ASN lingkup Pemkot Makassar.
Harapannya, program ini mengurangi pemakaian kendaraan pribadi di tengah terbatasnya lahan parkir perkantoran. Khususnya di Balai Kota yang tidak bisa menampung kendaraan, hingga terpaksa menggunakan bahu jalan.
"Solusinya (atasi parkir liar) ojol day, naik ojol semua, (supaya) jangan parkir (kendaraan pribadi di jalan)," papar Danny.
Danny beralasan belum efektif program ojol day berjalan lantaran masih dalam situasi pandemi. Jika kondisi dianggap normal, baru akan kembali diterapkan sembari mempersiapkan regulasinya lewat perwali.
"Kalau selesai lebaran, kondisi pandemi menurun, kita jalankan (program ojol day)," tambah dia.
Gedung Parkir Bertingkat Masih Wacana
Pemkot Makassar juga menggaungkan rencana pembangunan gedung parkir bertingkat tahun ini untuk mengatasi parkir sembarangan karena keterbatasan tempat. Rencana ini sudah digaungkan Danny Pomanto sejak 2018 lalu di masa periode pertamanya sebagai Wali Kota Makassar.
"(Pembangunan gedung parkir bertingkat) masuk dalam 10 investasi yang saya launching 2018. Tahun ini tawarkan ke swasta untuk dibangun," beber Danny.
Gedung parkir yang direncanakan berlantai 6 itu akan dibangun di Jalan WR Supratman, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Lokasi itu dipilih dengan mempertimbangkan kawasan itu masih minim parkir kendaraan yang berpotensi memicu macet.
"Gedung khusus di atas (jalan), pakai baja seperti itu tapi di atasnya Jalan (WR Supratman Makassar)," ucap Danny Pomanto, Kamis (6/4).
Gedung parkir itu bakal dibangun lewat skema investasi. Pihaknya sementara penjajakan mencari investor untuk menjalin kerja sama. Jika sudah dibangun, gedung parkir itu akan berbayar.
"Berbayar nanti, (parkirnya untuk) umum nanti, semua (warga) di situ kesulitan (cari parkir kendaraan), parkir di situ (gedung parkir khusus) nanti," beber Danny.[gab]