WahanaNews - Malut | Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Maluku Utara (Malut) fokus membangun infrastruktur guna menjaga pertumbuhan ekonomi, yang pada 2022 tercatat mencapai 27,94 persen atau tertinggi di dunia.
"Provinsi Malut dengan pertumbuhan tertinggi di Indonesia dan dunia, tentunya harus dipertahankan mulai dari infrastruktur kawasan dan nonkawasan dengan melakukan penanganan kemiskinan yang ekstrem," ujar Menko Airlangga saat menghadiri Rapat Koordinasi Teknis (Rakernis) Partai Golkar Provinsi Maluku-Maluku Utara di Ternate, Malut, Sabtu (11/2/2023).
Baca Juga:
Airlangga Bantah Pernyataan Bappenas Soal Dugaan 46% Bansos Salah Sasaran
Oleh karena itu, kata dia, Malut bersama-sama dengan pemerintah pusat melakukan percepatan agar pada 2024, angka kemiskinan berada di angka nol.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Malut yang tertinggi di dunia telah disampaikan Presiden Joko Widodo saat Rapat Kerja Nasional Investasi.
Industri pengolahan dan pertambangan merupakan dua sektor yang memberi kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi dengan 10 kabupaten/kota ini.
Baca Juga:
Jawab Sindirian Anies Soal Bansos di Debat Terakhir, Airlangga: Pemberi Tak Pernah Klaim
Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, Aidil Adha sebelumnya menyatakan, pertumbuhan ekonomi Malut pada 2022 tercatat sebesar 22,94 persen atau lebih besar dari 2021 yang 16,79 persen.
Menurut dia, dari sisi produksi, pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri pengolahan sebesar 77,27 persen; diikuti pertambangan dan penggalian sebesar 42,24 persen; transportasi dan pergudangan sebesar 22,32 persen; perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 7,31 persen; dan pengadaan listrik dan gas sebesar 6,64 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri (ekspor LN) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 84,30 persen.[mga]