WahanaNews - Malut | Wilayah Maluku Utara (Malut), khususnya Ternate sangat dikenal dengan hasil perkebunan berupa cengkih dan pala.
Harganya pun terus berfluktuasi, bisa naik bahkan bisa turun mendadak.
Baca Juga:
Kasus Izin Tambang Malut Didalami KPK, Lewat Istri Tersangka
Satu di antara yang cukup menjadi perhatian adalah Pala. Pala merupakan bumbu dapur yang satu ini sangat bermanfaat. Semua bagian dari buah bisa dimanfaatkan dan bernilai jual yang cukup tinggi.
Pala dari Maluku Utara memang paling dicari, itulah yang menyebabkan penjajah datang puluhan tahun lalu. Namun hingga saat ini, harga Pala masih tergolong normal.
Diketahui, harga Rempah Ternate, khususnya di Kota Tidore Kepulauan masih stabil.
Baca Juga:
Putri Indonesia Malut 2022 Akui Terima Uang Rp200 Juta dari Eks Gubernur Malut
Biji pala kering pun saat ini dibeli masih bervariasi. Mulai Rp50 ribu hingga Rp90 ribu perkilonya.
Perbedaan harga disesuaikan dengan kualiatas biji pala kering. Pala kering kualitas nomor super dibeli dengan harga Rp90 ribu perkilo. Kualiatas dibawahnya Rp60 hingga Rp70 ribu perkilo.
Sedangkan, pala kategori rusak dihargai dengan Rp40 ribu sampai Rp50 ribu perkilonya.
Ade, salah satu pembeli pala di Kota Tidore Kepulauan mengatakan, harga pala masih stabil.
"Pala sekarang masih stabil, tempo hari pernah turun dikisaran Rp80 ribu lebih, kemudian naik lagi," ujarnya Ade dikutip Kamis (2/2/2023).
Dia pun berharap, harga rempah di Ternate bisa segera normal kembali. Adapun, fuli pala saat ini dibeli dengan harga Rp215 ribu perkilo.
Diketahui, harga-harga biji pala saat ini meliputi Biji Pala Kualitas Nomor Satu, Rp90 ribu/kg. Biji Pala Kualitas Nomor dua, Rp60-70 ribu/kg. Biji Pala Kualitas Rusak, Rp40-50 ribu/kg. Fulli pala, Rp215 ribu/kg. Cengkeh, Rp110 ribu/kg.[mga]