WahanaNews-Malut | Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mulai dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Salah satunya adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Tanbihul Ghofilin di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Banjarnegara.
Bantuan PLTS yang mulai dikerjakan September lalu itu sudah bisa beroperasi. Sehingga ponpes yang diasuh oleh KH Muhammad Hamzah Hasan itu kini mampu berhemat 40 persen biaya kebutuhan listrik per bulan.
Baca Juga:
Sebut Biaya EBT Termurah, ALPERKLINAS Apresiasi Pemerintah Targetkan Energi Listrik Tenaga Surya 17 Persen hingga 2034
Ketua Ponpes Tanbihul Ghofilin Ahmad Muhid Dwi menuturkan, bantuan PLTS tersebut dipasang di struktur bangunan rooftop aliran listrik yang tinggi dan dapat menghasilkan daya 10.000 Kwh. Daya listrik yang dihasilkan itu digunakan untuk kebutuhan air bagi kegiatan para santri.
“Dan, kami gunakan untuk penyaluran air, seperti pompa-pompa karena di sini banyak sumber air yang kita sedot ke atas untuk kebutuhan air bagi santri,” ujarnya, Rabu (12/10).
Kebutuhan air, kata Muhid, sangat penting bagi kegiatan-kegiatan santri. Mulai dari wudlu, mandi dan lain sebagainya. Saat ini jumlah santri di Ponpes Tanbihul Ghofilin mencapai 2384 terdiri dari putra dan putri.
Baca Juga:
Transisi Energi Dipercepat, Pemerintah Fokuskan PLTS dan PLTA di RUPTL 2025–2034
“Tanah di sini kan tidak rata. Jadi asrama santri di atas tapi kegiatannya di bawah. Jadi, adanya daya listrik ini bermanfaat untuk pompa penyalur air,” lanjutnya.
Muhid menjelaskan, PLTS bantuan melalui program Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah tersebut dapat menghasilkan 10.000 Kwh dalam dua bulan. Artinya, pihaknya sudah ditopang sebesar 40 persen dari biaya sebelum ada bantuan.
“Artinya kami sudah ditopang sebesar 40 persen dari biaya yang sebelumnya kami bayarkan ke PLN. Satu bulan biasanya pembayaran yang harus kita topang Rp 2,4 juta sampai 2,6 juta. Sejak ada PLTS kami hanya membayar Rp 1,2 juta, dan kalau cuaca terang hanya Rp 1,1 juta juga sudah pernah,” paparnya.