Malut.WahanaNews.co | Dalam rangka mewujudkan perluasan jaringan listrik di Seram Utara, maka Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta mendorong pembangunan, pengoperasian da pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 2o kV Pasahari-Wahai Olong sepanjang 10 km an JTM 20 kv (eksisting di saleman sepanjang 4,3 km di Taman Nasional Manusela di Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
“Target pencapaian rasio elektrifikasi di Provinsi Maluku masih membutuhkan kerja keras semua pihak, baik alam menediakan pasokan sumber tenaga listrik hingga pada ketersedian jaringan listrik,” katanya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Lanjut, “Sampai dengan bulan Juni 2022, rasio elektrifikasi PLN di Provinsi Maluku saat ini sebesar 94,6% dan ditargetkan bisa mencapai angka 97,1% di tahun 2022,” jelas Tetelepta, Rabu (20/7/22).
Menyikapi hal tersebut maka, pada 28 Juni lalu, KSP menyelenggarakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian LHK, Kepala Balai Taman Nasional Manusela, serta perwakilan PT PLN.
“Salah satu faktor pentingnya adalah tersedianya jaringan listrik yang menjangkau seluruh penduduk. Untuk itu, sebagaimana aturan yang berlaku, pemanfaatan kawasan konservasi di Taman Manusela membutuhkan persetujuan dari Kementerian LHK yang telah terbit pada 15 Juni 2022,” ujarnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Langkah selanjutnya dari persetujuan tersebut adalah penyusunan dan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Balai Taman Manusela dengan PLN UIW Maluku-Maluku Utara.
Selain itu untuk mempertahankan kegian konservasi, diperlukan pula rencana pelaksanaan program (RPP) 10 tahun, dan rencana kerja tahunan (RKT).
Dokumen ini Penting agar kegiatan konservasi Taman Manusela tidak terganggu, termasuk keragaman hayatinya.
“Dalam rapat telah disepakati bahwa dokumen-dokumen tersebut harus diselesaikan pada bulan Juli 2022, rumusan dokumen itu harus dilakukan dengan hati-hati, namun tetap dengan cepat dilakukan. Kementerian LHK harus melakukan kajian dengan teliti terkait dampak yang mungkin ditimbulkan dan mitigasinya, disisi lain, kebutuhan atas listrik juga mendesak, maka atas fasilitasi dari KSP, kami kementerian LHK dan PT PLN UIW MMU bekerja keras untuk menghasilkan PKS dan rencana kerjanya,” tandasnya.
Para pihak terkait berkumpul di situation room Gedung Bina Graha untuk membahas perkembangan PKS, RPP, dan RKT sekaligus penandatanganan dokumen finalnya oleh Kepala Balai Taman Nasional Manusela M Zaidi dan GM PT PLN UIW MMW Made Agus Dwi Putra yang disaksikan oleh Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry calvin Tetelepta, Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Jefry Susyafrianto dan Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara PT PLN adi Priyanto.
“Dengan ditandatanganinya dokumen kerja sama dan rencana kerja diatas, maka PT PLN dapat segera memulai kegiatan pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaan JTM 20 kV di Taman Nasional Manusela,” tandasnya.
Setelah MoU ini, maka masyarakat di Seram Utara yang saat ini terlayani 12 jam menjadi 24 jam dan diharapkan agar ekonomi masyarakat akan tumbuh dan ksejahteraan masyarakat semakin baik.[gab]