Di lokasi tersebut, sejumlah petugas PLTD Poka juga ikut membersihkan sampah di lokasi itu. Mereka juga mendatangkan satu unit mobil air untuk menyemprot bekas minyak yang menempl dan bercampur air dan tanah di lokasi itu.
Selain itu petugas PLN juga menyiram cairan kimia di lokasi tersebut. Terkait mengeringnya banyak pohon mangrove di kawasan itu, Pj Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena yang dikonfirmasi mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut karena banyak mangrove di kawasan itu juga ditanam pemerintah kota Ambon.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Bodewin mengaku telah memerintahkan petugas dinas lingkungan hidup dan persampahan (DLHP) Kota Ambon serta petugas pamong praja untuk mengecek lokasi itu dan ternyata ada bekas minyak yang menempel dengan air dan tanah di lokasi itu.
“Kebetulan tadi saya lewat di situ dan saya kaget mengapa mangrove sudah mati. Saya kemudian perintahkan tim dari dinas lingkungan hidup dan Satpol PP turun cek dan menang air di situ sudah bercampur minyak,” ungkapnya.
Atas kejadian itu ia pun telah menghubungi general manager PT PLN Maluku-Maluku Utara untuk menanyakan hal tersebut, termasuk meminta pihak PLN untuk memperhatikan dan mengawasi lokasi itu agar mangrove agar tidak tercemari dan mati.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
“Mangrove di situ kan pemkot juga tanam jadi kita sangat prihatin tiba-tiba banyak mangrove mati dan kering. Makanya saya tadi langsung telepon manager PLN, saya koordinasi agar bisa diawasi,” ujarnya.
Sementara itu Humas PT PLN Maluku-Maluku Utara, Hairul Hatala yang dikonfirmasi wartawan mengaku belum mengatahui penyebab hingga banyak mangrove di loaksi itu tiba-tiba mengering dan mati.
“Untuk kerusakannya tidak tahu dari limbah apa,” ujarnya. Ia mengaku saat ini pihak DLHP Maluku sedang melakukan uji sampel untuk mengetahui penyebab matinya mangrove di lokasi itu.