WahanaNews - Malut | Cuaca ekstrim membuat Kapal tidak dapat ditahan secara statis di dermaga, sehingga PLN mengambil keputusan untuk memutuskan jaringan kabel transmisi.
Kapal pemasok listrik di Pulau Ambon, Provinsi Maluku, yakni BMPP Nusantara 1, mengalami gangguan teknis sehingga menyebabkan listrik padam selama berhari-hari.
Baca Juga:
Dukung Kelistrikan Ambon, PLN Tambah Pembangkit 20 MW
Kondisi ini pun menyebabkan banyak warga di Pulau Ambon, terkhususnya Kota Ambon, melayangkan kritik habis-habisan kepada pihak PLN, karena dianggap paling bertanggungjawab.
Warga pun hingga kini belum mengetahui apa penyebab sehingga listrik padam selama berhari-hari, dan belum stabil hingga saat ini, serta masih diberlakukan jadwal pemadaman bergilir. Deputi I Kepala Staf Kepresidenan RI, Febry Calvin Tetelepta, Selasa (17/5/2022) kemarin mengaku, bersama Direktur Regional PT PLN (Maluku, Malut, Sulawesi, Papua dan NTB, NTT) melakukan monev dan investigas terhadap kondisi BMPP Nusantara 1, yang berada di Negeri Waai, Kabupaten Maluku Tengah.
“Kita melihat kondisinya pasca dihantam cuaca ekstrim pada 8 Mei 2022 lalu. Selain itu, ini juga untuk memastikan pasokan listrik di Pulau Ambon tetap berjalan baik,” kata FCT sebutan Febry Calvin Tetelepta, dalam rilisnya, kemarin.
Baca Juga:
Pemadaman Listrik Besar-besaran di Ambon Selama 3 Hari, Ini Penjelasan PLN
Hasil monev dan investigas, kata dia, kapal tersebut mengalami gangguan teknis, disebabkan cuaca ekstrim dengan tinggi gelombang berkisar 2.5 m, hingga membuat Nusantara 1 dengan berat 7000 ton (kosong) - 10.000 ton oleng kencang.
Akibatnya, penahan jembatan kapal patah, besi pengikat tali tambang di jembatan patah, dan juga menyebabkan gangguan beberapa gardu jaringan listrik di Pulau Ambon.
“Petugas PLN di kapal mengambil keputusan cepat dan tepat, memutus kabel transmisi ke darat dan menyebabkan terputusnya pasokan listrik ke Pulau Ambon. Keputusan tersebut, demi keamanan kapal dan menghindari kerusakan yang lebih parah,” terangnya.
Dikatakan, melihat kerusakan itu, PLN bergerak cepat dengan mengaktifkan PLTU di Waai, PLTD Poka dan Galala di Kota Ambon, sehingga mampu menjaga sistem kelistrikan Ambon dengan daya 54.25 MW, beban puncak 50.98 MW, cadangan daya 3.10 MW per tanggal 10 Mei 2022.
Selain itu, PLN sedang melakukan pemindahan engine dari Makassar 4 MW, dan dari Surabaya 3 MW, sehingga pasokan daya listrik untuk Kota Ambon aman, sampai proses penataan dan pemulihan BMPP Nusantara selesai.
“Masyarakat Kota Ambon harus bersyukur PLN memberikan BMPP Nusantara 1 yang adalah produk pertama di Indonesia. Ini kapal baru, mesin baru dari Wartsila, Finlandia lebih hemat energi (dual fuel, diesel dan uap) serta lebih modern dari Kapal Turki yang telah selesai masa Kejadian awal Mei lalu, tambah dia, adalah kesalahan estimasi terhadap cuaca ekstrim dan tingginya gelombang laut di Pulau Ambon, bukan karena gangguan mesin.
“Akibat cuaca ekstrim membuat Kapal tidak dapat ditahan secara statis di dermaga, sehingga PLN mengambil keputusan untuk memutuskan jaringan kabel transmisi,” bebernya.
“PT PAL, Indonesia Power serta PLN Engginering melakukan langkah cepat, evaluasi, mitigasi dan memutuskan jalan keluar mengatasi pasokan listrik di Pulau Ambon, serta perbaikan posisi BMPP Nusantara 1 agar beroperasi lagi dalam waktu singkat,” tambahnya.
Ke-depan, sambung dia, diperkirakan sudah ada jalan keluar menempatkan BMPP 1 Nusantara ke arah darat, ditambah perlindungan break water, serta tambang yang kuat agar kapal tidak oleng, tetap statis walaupun cuaca ektrim.
“Masyarakat Kota Ambon tetap akan terlayani baik, sebab BMPP Nusantara 1 milik Indonesia, tidak disewa dari manapun. Jumat, 20 Mei akan dilakukan Rapat Kordinasi di Kantor Staf Presiden, untuk memastikan semua proses perbaikan BMPP Nusantara 1 berjalan baik, sesuai jadwal yang telah direncanakan,” tandasnya.[gab]