WahanaNews-Malut | Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi sehingga statusnya naik menjadi Level 3 atau berstatus Siaga. Akibatnya, pencarian korban pun dihentikan sementara.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani menyampaikan, Gunung Semeru kembali memuntahkan luncuran awan panas sejauh 4,5 kilometer dari kawah puncak pada Kamis, (16/12/2021).
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Kegempaan didominasi oleh gempa letusan, hembusan, dan guguran, dengan jumlah gempa guguran meningkat dalam dalam tiga hari terakhir sebanyak 15 sampai 73 kejadian per hari dari rata-rata delapan kejadian per hari sejak tanggal 1 Desember 2021," tutur Andiani saat konferensi pers, Jumat (17/12/2021).
Menurut Andiani, terpantau aktivitas awan panas guguran Gunung Semeru masih berpotensi terjadi lantaran adanya endapan aliran lava atau lidah lava dengan panjang aliran kurang lebih 2 kilometer dari pusat erupsi.
Aliran lava tersebut masih belum stabil sehingga berpotensi terjadi longsor, terutama di bagian ujung alirannya.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru. Didukung data dari BMKG diperkirakan musim hujan masih akan berlangsung selama tiga bulan ke depan," jelas dia.
Ada Potensi Secondary Explosion
Lebih lanjut, secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas menyentuh air sungai.