Eric Arends mengatakan, sebuah kehormatan bagi Pondera Group untuk dapat berkontribusi dalam pengembangan PLTB yang merupakan salah satu strategi transisi energi di Indonesia.
Bersama dengan energi surya dan panas bumi, energi angin akan berperan penting dalam bauran energi Indonesia di masa depan.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
"Kerja sama strategis ini menjadi upaya perwujudan strategi tersebut dengan menggabungkan pengetahuan teknis dan kapasitas pengembangan dari kedua belah pihak,” ujar Eric.
Indonesia memiliki potensi energi angin yang cukup besar. Dari hasil kajian Badan Litbang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), ada beberapa lokasi di Indonesia yang cukup berpotensi untuk pengembangan PLTB, yaitu di antaranya pesisir selatan Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Maluku, dan NTT, dengan kecepatan angin rata-rata 8 m/s terjadi pada periode Juni, Juli, dan Agustus.
Saat ini PLTB yang telah beroperasi di Indonesia berada di Sidrap sebesar 75 MW dan di Jeneponto sebesar 60 MW. Keduanya berada di Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Berdasarkan Bauran Energi Nasional (BEN), PLTB ditargetkan mencapai 255 MW pada tahun 2025.
Dengan inisiatif kerja sama strategis ini, Pertamina NRE berpeluang untuk berkontribusi dalam pencapaian target BEN Pemerintah Indonesia.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) menggandeng French Development Agency (AFD-Agence Française de Développement) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan total estimasi kapasitas 200 megawatt (MW) di Banten.