"Untuk percepatan pembangunan SPKLU, PLN membuka kesempatan bagi swasta untuk ikut berpartisipasi dengan skema bisnis yang sudah disiapkan PLN," katanya.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menambahkan penggunaan kendaraan listrik merupakan kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
"Bahwasanya konversi ke kendaraan listrik itu untuk memperbaiki neraca perdagangan, impor BBM kita besar sekali, ini kunci utama kita negara kita bisa berkembang negara kita akan maju, di mana impor itu bisa digunakan untuk yang lain," ungkapnya.
Manfaat lain yang bisa dirasakan masyarakat dalam penggunaan mobil listrik adalah penghematan biaya. Sebab, PLN saat ini menawarkan diskon 30 persen kepada pemilik mobil listrik yang mengisi daya baterainya di rumah, yakni menjadi Rp 1.100 per kilowatt hour (kWh).
"Setiap 1 KWh listrik setara 1 liter bensin, 1 KWh sama dengan 10 Km jalan. 1 banding 5, Rp 9.000 per liter BBM dengan hanya Rp 1.100 untuk per kWh, atau katakan Rp 1.500 kalau harga biasa. Artinya disamping menghemat CAD supaya tidak menyebabkan devisa kita tergerus juga nilai tukar kita tergerus karena harus baya, masyarakat juga ikut menikmati karena hemat tadi," imbuh Bob Saril.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Utama Kementerian Investasi Ikmal Lukman mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang tak ingin ketinggalan mengembangkan kendaraan listrik di dalam negeri. Sebab beberapa negara telah mengumumkan kebijakan percepatan penggunaan kendaraan bertenaga listrik tersebut.
"Kemudian lain dari itu dari beberapa negara khususnya Amerika, Eropa China mereka berlomba-lomba membuat kebijakan bagi percepatan penggunaan dan produksi kendaraan listrik, jadi mereka memberikan suatu kebijakan yang kondusif bagaimana bisa mendorong tumbuhnya industri mobil listrik dan penggunaan mobil listrik bagi para penduduknya," kata Ikmal.
Ikmal juga menjelaskan Indonesia saat ini memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Menurutnya, kondisi tersebut dapat menjadi peluang negara ini sebagai produsen baterai dan mobil listrik dengan menerapkan hilirisasi nikel, yang menjadi komponen dari mobil listrik.