WahanaNews-Malut | Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengutip hasil riset University of Liverpool and Reading, yang mengatakan negara yang dipimpin oleh perempuan cenderung dalam kondisi yang lebih baik di masa pandemi Covid-19.
"Perempuan cenderung memberikan tambahan perspektif dalam kebijakan," ujar Menkeu Sri Mulyani dalam acara Capital Market Women Empowerment Forum secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Ia menjelaskan sensitivitas terhadap kualitas kebijakan seorang wanita tentunya akan lebih memperhatikan pentingnya dampak yang tidak sama akibat COVID-19 antara perempuan dan laki-laki.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh banyaknya wanita yang bekerja di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial, di mana pandemi sangat menghantam sektor-sektor tersebut.
Karena itu Menkeu Sri Mulyani menilai pengaruh COVID-19 selama ini jauh lebih besar terjadi kepada perempuan, sehingga perlu diantisipasi dan yang lebih mengerti persoalan tersebut adalah perempuan.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Dengan demikian hal itu tentunya akan menyebabkan kualitas kebijakan perempuan di tengah pandemi menjadi jauh lebih komprehensif dan lebih memiliki afirmasi.
"Ini semakin menguatkan bahwa di dalam pengambilan keputusan peranan perempuan baik itu level korporasi maupun level negara, maka perempuan bisa memberikan suatu tambahan perspektif dan kesempurnaan dari sisi melihat persoalan dan dampak dari kebijakan itu," tutur Menkeu Sri Mulyani.
Oleh karena itu ia berharap peranan wanita dan laki-laki ke depannya bisa terus semakin setara. [afs]