Malut.WahanaNews.co | Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Kie Raha Indonesia (PKRI) Syamsul Rizal Hasdy mengatakan, kekayaan sumber daya alam Maluku Utara sangat melimpah, namun sayang potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.
"Sumber daya alam Maluku Utara sangat melimpah seperti kekayaan mineral. Namun potensi tersebut belum optimal mendorong sektor perekonomian," ungkap Syamsul Rizal Hasdy pada media, Senin (27/12/2021).
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Dijelaskannya, pencarian dan pemanfaatan sumber daya alam mineral terus dilakukan dengan melibatkan investor asing. Dikatakan, pencarian dan penambangan emas di Pulau Halmahera dimulai oleh PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) pada tahun 1994.
Pada tahun yang sama, mereka menemukan kandungan emas di Gosowong. Newcrest dan Antam kemudian mendirikan NHM yang dilanjutkan dengan pembuatan Kontrak Karya antara Pemerintah Indonesia dengan PT NHM yang ditandatangani pada tanggal 28 April 1997. Sementara emas pertama dari Gosowong dihasilkan pada Juli 1999.
Syamsul Rizal Hasdy yang pernah menjadi Ketua Umum KNPI ini mengungkapkan, sejarah kelam tak bisa dilupakan bahwa sejak NHM dikendalikan oleh investor asing (Newcrest) dia menyebut banyak sekali hak – hak pribumi yang tidak dapat mereka selesaikan. Bahkan sama sekali kehidupan masyarakat tidak dipenuhi oleh Newcrest terutama masyarakat disekitar tambang.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Dikatakan Syamsul, sejak peristiwa kelam yang dilakukan Newcrest kepada rakyat Maluku Utara sampai berakhirnya konflik horizontal tahun 2000, Newcrest hengkang, saat itu ia pun pesimistis, PT NHM tidak akan beroperasi kembali. Namun kenyataan berkata lain, PT NHM kembali lagi beroperasi di awal tahun 2020.
"Saat itu saya kemudian mencari informasi tentang siapa dan investor dari negara mana lagi yang ingin membangkitan perusahaan yang sudah hancur lebur itu," katanya.
Lebih lanjut Syamsul mengungkapkan kembali beroperasinya perusahaan tersebut dengan melibatkan investor dalam negeri membawa harapan baru bagi masyarakat Maluku Utara.
"Setelah mencari informasi ke Kementrian ESDM RI dan mendapat penjelasan informasi bahwa PT NHM akan kembali beroperasi dan yang mengoperasikannya adalah PT Indotan Halmahera Bangkit yang dipimpin H Robert Nitiyudo Wachjo. Saat itu saya merasa bersyukur dan gembira karena Alhamdulillah PT NHM dikendalikan oleh orang yang benar saat ini, pengusaha pribumi yang saya kenal memiliki jiwa patriotism dan nasionalisme yang kuat serta memiliki komitmen kerakyatan yang sudah teruji. "ucapnya
Dia berharap masyarakat Maluku Utara terutama Pemerintah Daerah mendukung investor dalam negeri dalam menggerakkan perekonomian di Maluku Utara
"Tidaklah mudah sekarang ini ada pengusaha pribumi yang berjiwa kerakyatan mampu menyaingi investasi dari negara luar, apalagi sampai mampu mengambil alih mayoritas kepemilikan saham dari investor luar itu. Dalam pandangan saya PT NHM di bawah kepemimpinan H Robert Nitiyudo Wachjo yang merupakan pengusaha pribumi harus diberikan apresiasi serta dukungan penuh oleh rakyat dan Pemerintah Daerah Maluku Utara agar saat ini dan akan datang PT NHM adalah satu-satunya perusahaan pribumi yang menjadi lokomotif pembangunan ekonomi kerakyatan di Maluku Utara, "tuturnya
Menurutnya keterlibatan investor lokal dalam PT NHM telah membawa dampak perubahan nyata bagi rakyat Maluku Utara.
"Berdasarkan data yang kami peroleh, PT NHM sudah banyak mendedikasikan hasil hasil-hasil nya kepada rakyat seperti membangun kehidupan sosial masyarakat lingkar tambang, memprioritaskan lebih banyak tenaga kerja lokal, membantu mendorong perekonomian rakyat serta kegiatan –kegiatan sosial lainnya termasuk pembangunan puluhan rumah Ibadah baik rumah ibadah ummat Islam maupun yang Kristen dan lain-lain," terangnya.