Malut.WahanaNews.co | Koordinator Nasional (Koornas) Tunggal Hati Seminari - Tunggal Hati Maria (THS-THM), Eugenius Kau Suni alias Egi, mengingatkan Rocky Gerung, Natalius Pigai, serta sejumlah oknum agar berhenti memainkan isu SARA dengan memfitnah Romo Benny Susetyo.
Sebab, menurut Eugenius, menyerang pribadi Romo Benny sekaligus memainkan isu SARA adalah tindakan berbahaya yang dapat memecah belah kesatuan bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Mahkamah Konstitusi Terima 206 Permohonan Sengketa Pilkada Kabupaten hingga Provinsi
"Natalius Pigai sudah berlebihan menyerang pribadi Romo Benny, seolah-olah Romo Benny ikut campur urusan internal MUI. Saya sudah cermati apa yang dipersoalkan Rocky Gerung, termasuk Natalius Pigai, terkait konten YouTube RKN Media. Di sana tidak ada komentar sama sekali dari Romo Benny soal MUI. Justru Pak Hendardi yang memberikan masukan konstruktif kepada MUI dalam posisi beliau sebagai Pimpinan Setara Institute. Romo Benny tidak ikut-ikutan di situ," ujar Eugenius di Jakarta, Sabtu (27/11/2021).
Eugenius mengecam pernyataan Natalius Pigai yang menyebut Romo Benny Susetyo telah dipecat dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebagai Sekretaris Komisi HAM, saat mengomentari posisi Romo Benny terkait konten YouTube yang dipersoalkan Rocky Gerung.
"Itu berita bohong. Saya luruskan supaya Anda tahu. Romo Benny tidak pernah menjabat sebagai Sekretaris Komisi HAM di KWI, karena memang tidak ada Komisi HAM di KWI. Yang benar adalah Romo Benny dahulu menjabat Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) di KWI selama tiga periode, dan telah menyelesaikan tugasnya dengan baik," ujar Egi, membela Romo Benny.
Baca Juga:
ASDP Gandeng Bank Indonesia Perkuat Distribusi Uang Rupiah hingga ke Pelosok Negeri
"Saya sudah tanya langsung ke Romo Benny, beliau di Komisi HAK KWI tiga periode itu selama 9 tahun, dan masa tugasnya berakhir dengan baik di tahun 2014. Oleh karena itu, kalau saudara Natalius Pigai bilang Romo Benny dipecat, itu tidak benar. Natalius sudah berlebihan dengan mengembangkan narasi yang menyerang pribadi Romo Benny. Emang apa maksudnya?" tanya Egi.
Egi menegaskan, pihaknya akan berada di depan untuk melawan siapapun yang ingin memecah belah anak bangsa dengan menyebarkan berita-berita bohong dan memainkan isu SARA.
"Kalau ada Pastor dan Romo diserang, saya akan lawan. Kalau ada yang memainkan isu SARA untuk memecah belah anak bangsa, kami akan melawan. Kami hadir untuk menjaga Gereja dan Bangsa Indonesia. Untuk keutuhan NKRI, tidak boleh ditawar-tawar," tegas Egi, yang saat ini memimpin lebih dari 25 ribu anggota pencak silat pendidikan THS-THM yang tersebar di seluruh Indonesia ini.
Sebelumnya, pada Jumat (26/11/2021) kemarin, sejumlah advokat yang tergabung dalam Pergerakan Advokat Nusantara, dipimpin oleh Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, menyatakan akan segera melaporkan Rocky Gerung, Adhie Massadri, dan Natalius Pigai ke Bareskrim Polri.
Sebab, ketiganya telah memfitnah Romo Benny Susetyo dengan menuduh tanpa bukti bahwa Romo Benny mencampuri urusan MUI.
THS-THM sendiri merupakan organisasi pencak silat pendidikan berdiri sejak 10 November 1982 di Jakarta.
Selama ini, THS-THM aktif mengembangkan budaya pencak silat sekaligus melatih anggotanya untuk mengembangkan semangat menjaga Gereja dan Bangsa dengan moto perjuangannya yaitu Pro Patria et Eclesia, Demi Bangsa dan Gereja.
Sejak pendiriannya, THS-THM sudah memiliki anggota yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di sejumlah negara.
Di Indonesia sendiri, anggota THS-THM sudah mencapai lebih dari 25 ribu orang. [gab]