WahanaNews-Malut | Ketua Dewan Penggerak Masyarakat Ekonomi Syariah Mahfud MD, meminta Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membuat program yang kreatif misal bekerjasama mengentaskan kemiskinan di wilayah-wilayah perbatasan dengan bekerjasama dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Hal ini ditegaskan Mahfud MD saat memberikan Keynote Speech pada Rakernas, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (8/12).
Baca Juga:
Kemensos Bakal Beri Santunan ke Ahli Waris Korban Pohon Tumbang
"Sekarang bisa dipikirkan kreasinya, bukan hanya dibagi mentah yang jangka pendek, tapi dibuat untuk menghidupkan ekonomi yang bermanfaat mengentaskan kemiskinan," papar Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemanan (Menko Polhukam) ini.
Dalam Rakernas BAZNAS bertema "Menjadi Lembaga Utama Menyejahterakan Umat" ini, Mahfud memaparkan potensi zakat di Indoensia sangat besar, apalagi, lanjut Mahfud ditambah dengan sedekah yang oleh Imam Ghazali disebut sebagai 'kebaikan tambahan'.
"BAZNAS harus menjadi lembaga utama kesejahteraan umat, tidak membiarkan kemiskinan. Karena kalau kita membiarkan kemiskinan itu menurut Allah sebagai pendusta agama," papar mahfud sembari mengutip Ayat dalam surat Al-Ma'un.
Baca Juga:
Bulog Catat Serapan Gabah Selama Panen Raya Tahun Ini Naik 2.000 Persen Lebih
Kenapa BAZNAS harus ikut menyejahterakan? tanya Mahfud, kerena kesejahteraan umat adalah tujuan negara. "Adanya negara menurut Islam adalah untuk kemaslahatan umat, sesuai dengan Maqashid asy-syariah berdirinya sebuah negara," ujar Mahfud yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Mardhiyah, Pamekasan, Madura ini.
Diakhir pidatonya, Mahfud mengingatkan para pengelola BAZNAS agar selalu terbuka, akuntabel dengan pola kerja yang efisien.
Foto: Mahfud mengingatkan para pengelola BAZNAS agar selalu terbuka dan akuntabel.