Malut.WahanaNews.co | Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Senin 14 maret 2022 menerima 2 Kg tanah dan air dari Provinsi Maluku saat melakukaan ritual adat kenegaraan di titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.
Tanah dari Maluku Utara itu akan digabungkan dengan tanah dari 33 Provinsi lainnya yang di masukan kedalam kendi nusantara. Namun tanah yang diserahkan Gubernur Maluku Utara,Abdul Gani Kasuba ke Jokowi merupakan tanah empat kesultanan yang ada di Malut diantaranya tanah kesultanan Tidore,Ternate, Jailolo dan Bacan.
Baca Juga:
Selidiki Kecelakaan Speedboat Maut Cagub Malut, 9 Orang Saksi Diperiksa
Menurut Kepala Biro Administrasi Pimpinan, Rahwan K Suamba, Gubernur Maluku Utara menjadi orang ke 32 yang menyerahkan tanah dan air kepada presiden RI.
“Penyatuan tanah dan Air seluruh Indonesia dimaknai sebagai bentuk keberagaman dan penyatuan masyarakat Indonesia agar selalu menjaga tanah air bersama,” ujarnya.
Selain menyerahkan tanah dan air, gubernur Maluku Utara juga melakukan prosesi penanaman pohon yang dipimpin oleh presiden dan diikuti oleh seluruh menteri dan gubernur se Indonesia.
Baca Juga:
Rumah Keluarga Eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Digeldah KPK
Rencana pembangunan IKN akan dimulai tahun 2022 sampai tahun 2024 untuk tahap pertama dimana pada tahap ini akan dibangun tiga hal penting yakni pembangunan Kota, Infrastruktur dan Ekonomi.
Asal Muasal Tanah dan Air Empat Kesultanan Maluku Utara
1.Kesultanan Ternate : Sumber Tanah dari Kesultanan Ternate yang direkomendasikan oleh Sultan Ternate Hidayat Syah di ambil di Jere Kulaba/kuburan para pendahulu kesultanan Ternate. Alasan yang diperoleh dari kesultanan karena tanah tersebut adalah tanah leluhur.
2. Kesultanan Tidore : Kemudian, tanah atau (Hale) Koroho Limau Duko yang berati Tanah Kramat pulau Tidore yang Salah satunya adalah tanah dimana karaton kesultanan Tidore Didirikan dan atas rekomendasi sultan Tidore Bapak Husain Alting syah, Pemerintah provinsi mengambil tanah yang diberkati untuk dibawa ke lokasi IKN.
3. Kesultanan Bacan: Sementara tanah yang diizinkan untuk dibawa gubernur adalah tanah yang disiapkan oleh pihak kesultanan Bacan yang diambil di Jere/Makam Para Sultan Bacan yang lokasinya melekat dengan bangunan Masjid Sultan Bacan.
4. Kesultanan Jailolo : Tanah yang diambil di Wilayah Kesultanan Jailolo juga merupakan tanah berberkah yang diambil di sekitar keraton Kesultanan Jailolo.
Begitu pula sumber Air yang dikemas dalam anyaman bambu merupakan penggabungan Empat sumber mata air. Untuk air dari kesultanan Ternate diambil dari Air Sentosa depan kedaton Ternate yang dalam sejarah merupakan sumber air yang pernah digunakan tujuh putri yang turun dari kayangan sebagai tempat permandian.
Untuk sumber mata air dari kesultanan tidore, di ambil dari kadaton kesultanan tidore, yang berasal dari Puncak Gunung Tidore (Kue Matubu). Pengambilan air ini dengan sebuah ritual-ritual dengan nama (Ake Dango) Ritual ini adalah ritual do’a yang dilakukan setiap tahun oleh kelompok 5 Marga di kampung Gurabunga.
Untuk Air dari kesultanan Bacan, diambil di Masjid Sultan Bacan tepatnya di Bak Air Wudhu yang usianya sudah beberapa Abad. Selain sebagai salah satu sumber berkah masyarakat Bacan, Air ini juga memiliki Rasa yang Khas dan sama dengan Air zam-zam di Makkatul Mukarramah.
Dan, sumber Air dari kesultanan jailolo juga diambil di tempat wudhu kesutanan jailolo yang digunakan sejak dulu kala.[gab]