Malut.WahanaNews.co | Kementerian ESDM dan PT PLN (persero) menjamin akan menuntaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga Diesel (PLTD) yang mangkrak di 97 lokasi di Maluku dan Maluku Utara, hingga akhir 2022.
"Menteri ESDM Arifin Tasrif serta pimpinan PT PLN telah menjamin akan menyelesaikan pembangunan 97 lokasi PLTD (LP) mangkrak di Maluku dan Malut, hingga akhir tahun 2022 atau paling terlambat awal 2023," kata Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Barends dalam keterangan resmi yang diterima di Ambon, Maluku, Kamis (14/4/2022).
Baca Juga:
Legislator Gerindra Soroti Dugaan KKN dalam Izin Tambang Papua
Janji penyelesaian PLTD mangkrak di 97 lokasi di Maluku - Malut itu disepakati Menteri ESDM dalam rapat kerja Komisi VII DPR RI bersama PLN, PT Pertamina, SKK Migas, dan BPH Migas, di Jakarta, Rabu (13/4).
Rapat Komisi VII bersama Menteri Arifin Taslim dan jajaran PT. PLN , Pertamina, SKK Migas dan BPH Migas itu untuk membahas empat agenda utama yakni realisasi DIPA triwulan tahun 2022, strategi menghadapi dampak kenaikan harga minyak global, sistem informasi mineral dan batu bara antarkementerian/Lembaga (SIMBARA) serta progres capaian bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025.
Mercy yang juga Anggota DPR RI Dapil Maluku dalam pertemuan tersebut menyoroti secara blak-blakan dan transparan capaian serta kendala terkait permasalahan kelistrikan dan ketersediaan BBM subsidi di Maluku.
Baca Juga:
Evakuasi Terhambat Material Labil, BPBD Jabar Akhiri Pencarian di Tambang Gunung Kuda
Untuk BBM subsidi, menurut Mercy, telah diputuskan bersama Menteri ESDM tambahan volume solar subsidi secara nasional sebesar 2,3 juta kiloliter (kl), pertalite 5,4 juta kl dan minyak tanah 100.000 kl.
"Keputusan ini masih harus dikawal di Badan Anggaran (Banggar). nanti jika sudah diketok palu Komite BPH Migas akan menggelar rapat untuk menetapkan tambahan kuota baru per daerah," ujarnya.
Masalah kelistrikan di Maluku, khususnya menyangkut 97 lokasi PLTD (LP) mangkrak mencakup 489 desa di Maluku dan Maluku Utara, di mana sampai akhir tahun 2021 terdapat 31 LP sudah menyala, mencakup 78 desa di Maluku dan 76 desa di Malut.
Dari 31 LP yang telah beroperasi itu, 14 LP berada di Maluku yakni PLTD Tayando Yamtel di Kota Tual, PLTD Tahalupu dan Tonu Jaya Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), PLTD Ollong, Pulau Rhun, Pulau Ay, Pulau Hatta di Maluku Tengah, PLTD Air Buaya Kabupaten Buru, PLTD Pulau Keffing dan Kesui Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Begitu juga PLTD Elat dan Rerean di Maluku Tenggara, PLTD Jerol Kabupaten Kepulauan Aru serta PLTD Ilwaki di Maluku Barat Daya (MBD), juga telah menyala baik dalam bentuk pasang baru mesin, perbaikan, relokasi SPD, dan penambahan grid/jaringan.
"14 LP di Maluku ini tersebar di sembilan kabupaten/kota di Maluku yakni Kabupaten SBB (2 PLTD), Maluku Tengah (4 PLTD), Seram Bagian Timur (2 PLTD), Maluku Tenggara (2 PLTD), serta Kota Tual, Buru, Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya masing-masing satu PLTD. Semuanya sudah menyala baik dalam bentuk pasang baru mesin, perbaikan, relokasi Satuan Pembangkit Diesel (SPD) dan penambahan grid/jaringan," ujarnya. [gab]