WahanaNews-Malut | Dinas Energi Sumberdaya Mineral Maluku menggandeng PT PLN Wilayah Maluku-Malut bersama pemerintah kabupaten/kota di provinsi itu menyusun program listrik masuk desa untuk memberikan pelayanan pada 288 desa yang belum mendapatkan aliran listrik.
"Kita sementara menyusun laporan administrasi dari aksi perubahan melalui 'Lisdes (listrik desa) Bikin Manyala Samua Desa for Maluku Terang dan Berkeadilan'," kata Kabid Ketenagalistrikan Dinas ESDM Maluku Julius Djibril Madeten di Ambon, Senin (3/10/2022).
Baca Juga:
Kiprah Srikandi PLN di Lapangan, Hadirkan Listrik Hingga Ujung Nusantara
Program Indonesia Terang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak periode pertama pada tahun 2016. Sementara di Maluku ada ratusan desa yang belum terang.
"Oleh karenanya, apa yang bisa diprogramkan oleh Pemprov Maluku lewat pemerintah di tingkat pusat untuk menambah anggaran kepada PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara agar program Indonesia Terangnya bisa cepat terwujud," ujar Julius.
Selain itu, lanjutnya, juga bisa lewat aspirasi para wakil rakyat asal Maluku yang duduk di DPR RI. Sebab, program PLN itu secara bertahap memberikan layanan listrik di desa-desa yang belum tersentuh, dan tahun 2024 diperkirakan baru mencapai 88 dari 288 desa secara keseluruhan.
Baca Juga:
Kiprah Srikandi PLN di Lapangan, Hadirkan Listrik Hingga Ujung Nusantara
Untuk target tahun 2023, hanya antara empat sampai lima desa saja yang dilayani, sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama.
Penyusunan Program Lisdes Bikin Manyala Samua Desa untuk Maluku Terang dan Berkeadilan ini dilakukan dalam kegiatan pelatihan kepemimpinan administator angkatan IV yang diselenggarakan Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia provinsi.
Kalau dilihat sepintas, hampir semua desa sudah terang, tetapi tidak semua sumber energinya dari PLN, sebab ada yang swadaya, tetapi yang belum menerima listrik PLN ada 288 desa.